Pagardewa (ANTARA News) - Produksi gas bumi yang diperuntukkan bagi kebutuhan dalam negeri akan menjadi lebih besar daripada ekspor pada 2008. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Pagardewa, Sumatera Selatan, Minggu, mengatakan perubahan komposisi domestik dan ekspor tersebut dicapai setelah mengalirnya gas PGN dari Sumsel ke Jawa sebesar 480 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2008. "Setelah masuknya gas PGN dari Sumsel ke Jawa ini, maka komposisi gas yang sebelumnya 55 persen buat ekspor dan 45 persen domestik, akan menjadi lebih besar ke domestik," katanya usai meresmikan pengaliran gas pertama melalui pipa transmisi Sumsel-Jabar(South Sumatera East Java/SSWJ) di Stasiun Penerima Gas Bumi Pagardewa. Pengaliran gas pertama tersebut mengalami kemunduran selama dua bulan dari sebelumnya dijadwalkan Januari 2007 akibat permasalahan tanah, cuaca, dan teknis. Menurut Purnomo, perubahan komposisi tentunya akan mendorong pertumbuhan industri yang memakai gas bumi. Ia juga menjelaskan pemanfataan 650 MMSCFD ke domestik juga akan menghemat pemakaian BBM hingga 6,5 juta kiloliter per tahun. Kalau pemakaian BBM bersubsidi per tahun mencapai 37-38 juta kiloliter, maka bisa berkurang seperenamnya karena digantikan gas. "Artinya pula, subsdi BBM yang rata-rata Rp60 triliun per tahun bisa berkurang seperenamnya atau penghematan senilai Rp10 triliun," katanya.Baru 30 MMSCFD Dirut PGN, Sutikno mengatakan pada Maret ini, pengaliran gas melalui pipa SSWJ jalur Pagardewa-Labuhan Maringgai-Cilegon sepanjang 377 km tersebut baru 30 MMSCFD. Selanjutnya, pada Mei 2007, volume pasokan gas melalui pipa transmisi jalur Pagardewa-Cilegon akan meningkat menjadi 40 MMSCFD. Pada Juli 2007, gas yang dialirkan akan meningkat menjadi 170-232 MMSCFD setelah selesainya pekerjaan pipa jalur Grissik-Pagardewa (196 km) dan jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi-Rawa Maju (195 km). Sehingga, gas dari Lapangan Grissik milik ConocoPhillips sudah bisa dialirkan pada bulan Juli 2007. Kemudian, pada Januari 2008 gas yang dialirkan akan meningkat lagi 100 MMSCFD, sehingga total gas yang dialirkan menjadi minimal 272 MMSCFD. Pada Maret 2008, akan diselesaikan jalur paralel (looping) Pagardewa-Labuhan Maringgai (270 km) dan fasilitas kompresor di Pagardewa, maka gas yang dapat dialirkan akan menjadi minimal 480 MMSCFD. Selanjutnya, pada 2011, total pasokan gas yang melalui pipa SSWJ akan menjadi 650 MMSCFD. Total pasokan gas tersebut berasal dari Lapangan Pagardewa milik Pertamina 250 MMSCFD dan Lapangan Grissik dari ConocoPhillips 400 MMSCFD. Menurut Purnomo, tambahan sebesar 650 MMSCFD tersebut setara dengan lima juta ton gas alam cair (liquified natural gas/LNG). Ia juga mengingatkan sebanyak 40 persen pembiayaan proyek SSWJ senilai 1,178 miliar dolar AS, berasal dari utang kepada Japan Bank for International Cooperation (JBIC). "Karenanya, pinjaman ini bisa dikembalikan apabila gasnya mengalir dengan baik dan penjualan gas berjalan dengan baik," katanya. Utang PGN ke JBIC itu berjangka waktu selama delapan tahun sejak mulai pertama kali gas mengalir. (*)

Copyright © ANTARA 2007