Kendari (ANTARA News) - Sosialisasi Empat Pilar dilakukan MPR RI sebagian materinya sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah melalui mata pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan (PKN).
"Memang belum semua materi Empat Pilar masuk dalam pelajaran PKN, tapi baru sebagian kecil saja," kata Anggota Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Abidin Fikri di sela kegiatan sosialisasi Empat Pilar yang diikuti 100 mahasiswa dari 11 perguruan tinggi se-Sulawesi Tenggara, di Kendari, Jumat (15/4) malam.
Sosialisas Empat Pilar MPR RI meliputi, Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Abidin, MPR RI melalukan sosialisasi Empat Pilar sejak tahun 2012 dan kemudian pada 2014 dilakukan kajian oleh tiga lembaga untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari sosialisasi Empat Pilar yang diterima masyarakat.
Hasilnya, kata dia, ada beberapa rekomendasi, antara lain, agar dibentuk lembaga khusus yang mengelola sosialisasi Empat Pilar MPR RI serta sosialisasi Empat Pilar melalui mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum sekolah.
"Saat ini sebagian materi sosialisasi Empat Pilar, sudah masuk dalam mata pelajaran PKN," katanya.
Sedangkan, soal lembaga khusus yang mengelola sosialisasi Empat Pilar belum dibentuk, meskipun sudah pernah dibicarakan.
Menurut Abidin, soal lembaga pengelola sosialisasi Empat Pilar merupakan wilayah eksekutif sehingga MPR RI bersikeras mendorong pembentukannya.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, MPR RI melaukan sosialisasi Empat Pilar dengan banyak model, agar materi-materinya dapat terserap secara optimal sesuai dengan kelompok masyarakat yang menjadi sasarannya.
Menurut dia, sosialisas Empat Pilar terhadap pejabat di daerah, pegawai negeri sipil (PNS), guru, dan elemen lainnya dilakukan "training of trainee" (TOT) dengan pola diskusi tatap muka.
Kemudian, sosialisasi Empat Pilar terhadap masyarakat tradisional seperti etnis Jawa melalui pagelaran wayang kulit, terhadap mahasiswa dengan pola TOT plus out bond, serta terhadap pelajar dengan pola TOT plus cerdas cermat.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016