Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah kawasan di Kota Surabaya tergenang banjir akibat intensitas hujan yang tinggi terjadi sejak Jumat pagi hingga sore.
Seketaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kota Surabaya Soemarno mengatakan hujan yang turun memang sangat deras, terutama di kawasan Surabaya Utara, Surabaya Timur dan Surabaya Pusat.
"Itupun berlangsung terus-menerus sehingga menyebabkan beberapa kawasan tergenang air hujan," katanya.
Berdasarkan pantauan personel Satlak PB di sejumlah lokasi beberapa genangan terjadi seperti di Jalan Semarang, Dupak Demak, Asem Rowo (di sekitar sungai), dan Kalisaridamen.
"Meski ada genangan, tetapi surutnya cepat. Sekitar jam 09.00 WIB sudah ada penurunan 15-20 cm. Harus dipahami bahwa hujan yang turun memang deras dan itu berlangsung sejak jam 03.00 WIB," katanya.
Selain memantau genangan air, personel Satlak PB juga melakukan sinergi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Salah satunya membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Pematusan dalam hal optimalisasi fungsi rumah pompa.
Begitu juga, lanjut dia, pihaknya juga membantu Dinas Perhubungan untuk mengurai kepadatan lalu lintas akibat genangan air. Apalagi ketika pagi memang merupakan jam berangkat kerja sehingga intensitas pengguna jalan sedang tinggi-tingginya.
"Kami siap bila diminta rekan-rekan SKPD seperti Dinas PU membutuhkan tenaga di pompa air. Kami juga bantu mengurai kemacetan. Semisal mengarahkan masyarakat untuk tidak melewati jalan yang tergenang dan memilih jalan lain," katanya.
Menurut Soemarno, hujan deras yang disertai angin kencang dan juga petir memang acapkali turun ketika masa jelang pergantian musim dari musim hujan ke kemarau seperti sekarang, bahkan estimasinya, intensitas hujan masih lumayan tinggi selama bulan April ini.
Untuk itu, lanjut dia, Satlak PB Kota Surabaya akan terus waspada dan memantau situasi. Untuk pemantauan situasi, personel Satlak PB Kota Surabaya melakukannya setiap saat melalui tampilan gambar di ruangan CCTV yang menampilkan gambar di beberapa kawasan.
Selain itu, Satlak PB juga menyiapkan peralatan yang berkaitan dengan air di kantor pusat Satlak PB maupun di Satgas wilayah yakni wilayah Surabaya pusat (Jalan Embong Sawo), kawasan Surabaya Utara (Rangkah), Surabaya Timur (Rungkut), Surabaya Barat (Margomulyo).
"Kita juga mengantisipasi terjadinya angin kencang. Untuk hujan hari ini tidak ada laporan terkait angin kencang seperti misalnya pohon tumbang," katanya.
Salah seorang warga Mulyorejo, Sugik mengaku rumahnya terendam banjir saat hujan deras yang terjadi pada Jumat pagi. "Banjirnya tambah tinggi padahal hujannya sudah reda sejak pagi. Ini yang salah apanya?," katanya.
Sugik mengaku heran padahal di kawasan lain jika hujan reda, makan otomatis banjir menyurut. "Kalau di Mulyorejo hujan reda, banjir tambah tinggi," kata Sugix yang sempat mengungsikan istrinya karena rumahnya terendam banjir.
Ia menduga penyebab genangan yang tidak cepat surut itu adalah saluran air ke laut yang tidak lancar, karena itu pihaknya berhatap Pemerintah Kota membenahi saluran air ke laut untuk kawasan yang sulit reda bila banjir.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016