Rejanglebong (ANTARA News) - Kondisi keamanan di Lapas Kelas II-A Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Jumat sudah kondusif setelah pukul 11.30 WIB terjadi keributan.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM Provinsi Bengkulu Dewa Putu Gede usai berdialog dengan tiga utusan warga binaan Lapas Curup bersama Bupati Rejanglebong, Kapolres Rejanglebong, Dandim 0409 Rejanglebong serta Kalapas kelas II-A Curup mengatakan, keributan itu dipicu oleh kesalahpahaman informasi pengetatan keamanan di Lapas.
"Ini hanya kesalahpahaman saja, para warga binaan ini menafsirkan akan membatasi gerak-gerik mereka. Ini semua kami lakukan sesuai instruksi Menkum HAM, jadi tidak ada pembatasan jam besuk dan untuk pembuatan sekat para pembesuk ini juga agar keluarga pembesuk tidak dikerumuni oleh warga binaan lainnya," katanya.
Pembuatan sekat di ruangan kunjungan atau besuk, kata dia, dilakukan petugas guna memudahkan pemantauan, kemudian memberikan kenyamanan kepada keluarga pengunjung dan napi yang dikunjungi.
Adanya keributan di Lapas Curup ini, kata dia, bisa diatasi dengan cepat setelah Bupati Rejanglebong Ahmad Hijazi masuk ke dalam Lapas dan melakukan mediasi dengan ratusan warga binaan atau napi.
Sejauh ini akibat keributan yang terjadi itu, tambah dia, hanya mengakibatkan kerusakan kecil dengan pecahnya kaca-kaca pos pemantau di bagian atas akibat dilempari dengan batu.
Keributan tidak menimbulkan korban jiwa, sedangkan para napi juga tidak ada yang diamankan petugas guna dimintai keterangan.
Sementara itu Bupati Rejanglebong Ahmad Hijazi mengatakan tuntutan para napi Lapas Curup yang diwakili tiga orang utusannya dalam dialog yang dilaksanakan dari pukul 13.00-16.00 WIB terdapat tiga macam yakni meminta agar mereka dimanusiawikan, kemudian pengadaan sarana olahraga dan sarana hiburan.
"Warga binaan ini minta agar mereka dimanusiawikan dan kebebasan besuk, kemudian sarana olahraga dan sarana hiburan. Semuanya di penuhi oleh pihak Lapas, sedangkan saya hanya penengah saja," ujar Bupati Hijazi.
Saat keributan, Lapas kelas II-A Curup yang dihuni 604 napi dan tahanan itu hingga sore hari dijaga ratusan aparat keamanan dari Polres Rejanglebong, Brimob Polda Bengkulu dan anggota TNI dari Kodim 0409 Rejanglebong.
Petugas juga menyiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil water canon dari Polda Bengkulu.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016