Ini adalah jumlah sangat besar yang dapat diperoleh sampai tahun 2033."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan perubahan (amendemen) perjanjian jual beli gas antara PT PLN Persero dengan KKKS Tangguh BP (Berau) Ltd datangkan 7,9 miliar dolar AS untuk negara.

"Ini adalah jumlah sangat besar yang dapat diperoleh sampai tahun 2033," ujar Sudirman usai menyaksikan penandatangan amendemen PLN-BP perjanjian di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

Penandantanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir dan Presiden BP Indonesia Christina Verchere.

Sementara menurut Sudirman, amendemen itu bisa mengamankan kebutuhan gas PLN sebesar 4.284 megawatt.

Sebelumnya, menurut perjanjian antara PT PLN Persero dengan mitra Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Tangguh pada 2014, Tangguh LNG berkomitmen untuk memasok 40 persen dari produksi Train 3 pertahunnya ke PLN yang akan disalurkan ke pasar dalam negeri, dimulai pada 2015 hingga 2033.

Setelah adanya amendemen pada 2016, pihak Tangguh menaikkan jumlah pasokan gas menjadi 75 persen dari produksi train 3 pertahun, masih dalam rentang waktu yang sama.

Menurut Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah, pasokan ke PLN akan diberikan meningkat seiring bertambahnya waktu.

"Pada tahun 2016, PLN akan mendapatkan 12 kargo gas (pertahun), tahun 2017-2019 ada 20 kargo dan 2020-2033 ada 44 kargo gas," tutur Zikrullah.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden BP Indonesia Christina Verchere mengatakan amendemen perjanjian dengan PLN merupakan satu batu loncatan dalam usaha menyediakan kebutuhan energi dalam negeri, khususnya ke wilayah Papua Barat.

Dirut PLN Sofyan Basir pun berharap, salah satu transaksi terbesar di PLN tersebut benar-benar dapat mengamankan pasokan gas ke PLTG yang dikelola oleh perusahaan listrik BUMN itu.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016