Makassar (ANTARA News) - "Tidak pernah ada karya besar dihasilkan seorang diri." Motto ini yang selalu didengungkan Agus Sunario, pendiri dan CEO "International Thinking Training and Cosultancy" (ITTC), pada setiap kesempatan. Karena motto ini pula, pria berusia 40 tahun itu berhasil menjadi orang pertama yang diakui sebagai "Neuro Semantician" di Asia Tenggara. Lelaki ini juga tercatat sebagai orang pertama yang berhasil mendapat sertifikat sebagai pengajar "Accelerated Learning" dari penemunya Prof Donald H Schuster di Iowa, Amerika Serikat. Ia juga orang Indonesia pertama yang menyelesaikan tingkat tertinggi pendidikan Neuro Linguistic Programming (NLP). Hasil karyanya program "Brain Power" telah diikuti oleh ribuan orang dari belasan negara dan menjadi "The Best Seller Audio Book" di Indonesia. "Jika ingin maju, kita harus menempatkan orang terbaik untuk memperoleh hasil yang terbaik dan harus diingat pula, tempatkanlah orang terbaik untuk mencari peluang, bukan menempatkan orang terbaik untuk menyelesaikan masalah," katanya kepada aparatur Pemkot Makassar. Agus Sunario kini laris manis sebagai motivator di berbagai instansi. Mereka harus antre untuk mendapatkan ilmu dari pemilik "Strategic Thinking" itu. Satu dari sekian kemampuan staf khusus Menteri Kesehatan bidang Percepatan Pembangunan Kesehatan Daerah ini, adalah kemampuannya mengahafal nama-nama orang yang baru dikenalnya. Terbukti dari 30 aparat Pemkot yang mengikuti workshop saat itu, hanya dalam hitungan menit, mampu dihafalnya. Hal itu membuat para peserta workshop berdecak kagum. (*)

Copyright © ANTARA 2007