Mombasa, Kenya (ANTARA News) - Pemerintah Kenya telah meningkatkan keamanan di Kota Pantai Malindi, setelah beredar laporan mengenai rencana serangan teror oleh kelompok gerilyawan Ash-Shabaab.
Komandan Polisi Regional Francis Wanjohi pada Kamis mengkonfirmasi adanya rencana serangan teror di kota pantai tersebut, dan mengatakan petempur Ash-Shabaab berencana menggunakan pembom bunuh diri untuk melancarkan serangan itu.
"Kami telah meningkatkan keamanan di Malindi setelah laporan mengenai serangan teror yang direncanakan. Kami telah meningkatkan patroli polisi dan memperkuat intelijen," kata Wanjohi kepada Xinhua di Mombasa.
Beberapa sumber di dalam lembaga intelijen anti-terorisme mengatakan kepada Xinhua, enam petempur Ash-Shabaab telah dikirim dari Somalia untuk melaksanakan serangan terhadap lokasi yang tidak disebutkan di Kenya.
Menurut beberapa laporan, milisi Ash-Shabaab berencana menggunakan pembom bunuh diri untuk melaksanakan serangan yang ditujukan kepada instalasi pemerintah dan tempat umum yang terkenal yang dikatakan oleh polisi mesti diawasi untuk menggagalkan serangan yang mungkin dilncarkan.
Kondisi siaga keamanan tersebut dilancarkan di tenah kekhawatiran yang meningkat di kalangan masyarakat yang tinggal di sepanjang perbatasan yang kropos dengan Somalia bahwa gerilyawan bisa mengalihkan kekecewaan mereka kepada warga sipil yang tak berdosa dalam serangkaian serangan balasan akibat meningkatnya serangan udara di Somalia Selatan.
Wanjohi menyeru warga Malindi agar berhati-hati setelah laporan itu. Ia mengatakan anggota Ash-Shabaab mengincar daerah tersebut dengan sasaran untuk menimbulkan kerusakan besar pada lokasi yang tidak disebutkan tapi kebanyakan tempat umum.
Menurut Wanjohi, gerilyawan memanfaatkan hujan lebat yang mengguyur seluruh daerah itu.
"Kami sadar musim hujan memudahkan gerilyawan untuk bergerak dan memasuki negeri ini. Tapi kami memantau situasi untuk mencegah serangan yang mungkin dilancarkan," kata Wanjohi.
Ia mengatakan aparat keamanan telah memusatkan operasi di sepanjang perbatasan Kenya-Somalia, yang terutama digunakan oleh gerilyawan untuk memasuki negeri tersebut.
Kota pantai Kenya adalah tulang punggung industri pariwisata negeri itu, yang sedang berusaha bangkit dan telah dihantam oleh ketakutan mengenai serangan teror sera penculikan warga negara asing oleh perompak Somalia dari tempat pelancongan di dekat perbatasan dengan Somalia.
Sektor pariwisata telah menderita kemerosotan jumlah pelancong yang datang ke negeri tersebut sejak September 2011, ketika anggota Ash-Shabaab menculik wisatawan di Kepulauan Lamu dan menculik relawan Spanyol.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016