Jakarta (ANTARA News) - Pertunjukan seni beladiri klasik China, Soul of Shaolin, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, 13 hingga 17 April, memadukan antara kemampuan beladiri para pendekar Shaolin dan drama.

"Pertunjukan ini memadukan beladiri dan drama. Juga ada humornya. Pertunjukan ini bercerita mengenai perjalanan seorang anak yang ditinggal di kuil dan kemudian menjadi pendekar Shaolin," ujar Direktur Jacks Production selaku penyelenggara pertunjukan, Santje, di Jakarta, Kamis.

Pertunjukan tersebut menghadirkan 38 pendekar Shaolin yang berasal dari perguruan Shaolin di Songhsan, Provinsi Heinan, China. Santje mengatakan para pendekar tersebut biasa tampil di panggung Broadway, Amerika Serikat.

"Mereka juga sudah tampil di 80 negara. Untuk tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara pertama yang disinggahi dari rangkaian tur mereka," terang dia.

Para pemain pada pertunjukan tersebut, lanjut dia, bukanlah artis, melainkan pendekar Shaolin. Gerakan-gerakan yang ditampilkan juga merupakan gerakan yang berasal dari zaman dahulu.

Atraksi itu untuk pertama kalinya ditampilkan dalam Festival Seni Beijing di Olimpiade 2008 dengan menampilkan ratusan pemain dari kuil Shaolin terpilih dan terlatih. Mereka telah turun temurun melestarikan tradisi seni bela dirinya kuil Buddha Chan Songshan dekat Dengfeng di China.

Dibawah arahan koreografer Liu Tongbiao, Soul of Shaolin dikemas menjadi pertunjukan drama yang unik dan spektakuler. Soul of Shaolin telah mendapatkan penghargaan sebagai Best Special Theaterical Event dan 54th Drama Desk Award.

Pertunjukan tersebut diselenggarakan di Jakarta, 13 hingga 17 April mulai tepat pukul 18.30 WIB di Istora Senayan, Jakarta. Kemudian Bandung pada 24 April.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016