Solok (ANTARA News) - Ratusan warga pengungsi gempa di Nagari Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu sore, berkumpul di halaman kantor nagari setempat untuk berzikir dan doa bersama memohon ampun kepada Allah dan meminta tidak ada lagi bencana yang melanda. Zikir dan doa bersama itu dipimpin beberapa orang ustad dan juga diikuti Bupati, Kapolres dan para pejabat di Kabupaten Solok. Sebagian besar warga berzikir di dalam tenda-tenda yang didirikan di halaman kantor nagari sekaligus juga menjadi salah satu Posko Bencana di Solok. Zikir dan doa bersama ini digelar untuk mengembalikan kepercayaan warga agar bisa kuat untuk kembali pulang ke rumah masing-masing pasca gempa. Mereka melafalkan ayat-ayat suci Al Qur`an dan membaca surat Ya`sin bersama-sama serta berserah diri kepada Allah SWT. Kabupaten Solok, merupakan salah satu daerah yang paling parah kerusakan dan kerugiannya akibat gempa, tektonik berkekuatan 5,8 skala richter, Selasa (6/3). Dari Data di Posko Bencana Kabupaten Solok, tercatat 16 korban tewas, 223 orang luka berat dan ringan serta 578 rumah warga rusak berat. Lima dari 16 warga Kabupaten Solok yang tewas itu, berasal dari Nagari Tanjung Bingkung dan yang lainnya di Nagari Sumani (8), Koto Sani (1), Muara Panas (1) dan Selayo (1). Selain mengakibatkan 578 rumah warga rusak dan roboh, gempa itu juga merusak dan merobohkan 14 unit sekolah, masjid (12), mushola (6), rumah toko (36), penggilingan padi (15) dan rumah makan (5). Hingga hari ke ke lima Sabtu (10/3) pasca gempa sebagian besar warga di Kabupaten Solok masih bertahan tidur dan berteduh di tenda-tenda darurat yang dibangun di tanah lapang atau di depan rumah. Selain itu, banyak pula yang mengungsi ke tenda-tenda yang didirikan sejumlah instansi pemerintah, perusahaan dan partai politik. Warga belum berani tidur di dalam rumah, karena khawatir terjadi gempa susulan, apalagi kondisi rumah mereka banyak yang telah retak-retak dan rawan roboh.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007