Obligasi itu terdiri dari dua seri yakni seri A (BIIF01ACN2) senilai Rp750 miliar dengan jangka waktu 3 tahun, dan seri B (BIIF01BCN2) dengan nilai nominal Rp350 miliar bertenor 5 tahun."
Jakarta (ANTARA News) - Surat utang atau obligasi berkelanjutan I PT Maybank Indonesia Finance tahap II tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp1,1 triliun mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (Rabu, 13/4).
"Obligasi itu terdiri dari dua seri yakni seri A (BIIF01ACN2) senilai Rp750 miliar dengan jangka waktu 3 tahun, dan seri B (BIIF01BCN2) dengan nilai nominal Rp350 miliar bertenor 5 tahun," papar Kepala Penilaian Perusahaan 1 BEI, I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa hasil pemeringkatan dari lembaga pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi itu adalah "AA+" (double A plus). Sementara bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada hari sebelumnya (Selasa, 12/4), BEI juga mencatatkan obligasi berkelanjutan I PT Siantar Top tahap II tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp500 miliar yang terdiri dari dua seri.
Kepala Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan mengemukakan bahwa seri A (STTP01ACN2) dengan nilai nominal Rp300 miliar jangka waktu 3 tahun, dan seri B (STTP01BCN2) dengan nilai nominal Rp200 miliar jangka waktu 5 tahun.
"Hasil pemeringkatan untuk obligasi ini adalah idA (single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk," katanya.
Dengan pencatatan kedua obligasi itu, dipaparkan, maka total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2016 adalah 12 Emisi dari 11 Emiten senilai Rp18,74 triliun. Sengan demikian, total emisi obligasi yang tercatat di BEI berjumlah 281 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp256,67 triliun dan 100 juta dolar AS, diterbitkan oleh 102 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp1.539,66 triliun dan 1.040 juta dolar AS. Dan enam Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,15 triliun.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016