Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengakui narkoba dan minuman keras menjadi musuh utama bangsa Indonesia, sehingga pemerintah tak boleh kalah melawannya.
"Bayangkan 6 juta orang Indonesia yang terjerat narkoba. Sebanyak 5 juta ton narkoba disita. Jadi ini musuh kita bersama. Kita tidak boieh kalah melawan narkoba," kata Zulkifli Hasan usai menyampaikan ceramah Empat Pilar Kebangsaan dalam rangka HUT ke 58 Kabupaten Lombok Barat, Rabu, seperti dalam keterangan tertulis MPR.
Pernyataan ini mengemuka sebagai tanggapan atas penyelenggara negara yang terjerat narkoba, diantaranya oknum bupati di Sumatera Selatan dan seorang oknum Dandim dan perwira polisi di Sulawesi Selatan.
Zulkifli meminta semua pihak mulai dari gubernur, bupati, dandim, polisi, jaksa, kiai, wartawan, pendeta, dan semua pihak bersatu memerangi narkoba.
Kemudian, menanggapi usulan agar semua penyelenggara negara menjalani pemeriksaan urine, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai tes urine hanyalah sebuah metode.
Menurut dia, yang lebih penting adalah aksi nyata memerangi narkoba. "Tes urine ini hanya metode saja. Saya juga dites urine, dan hasilnya tidak ada zat narkoba. Bukan soal tes urine atau tidak, tapi tes urine hanya salah satu cara atau gerakan melawan narkoba," kata dia.
"Mengawasi peredaran narkoba di tempat-tempat hiburan, di Lapas. Jatuhi hukuman keras kepada pengedarnya. Bila perlu jatuhi hukuman mati," tambah Zulkifli.
Selain narkoba, dia juga menyoroti peredaran minuman keras (miras). Zulkifli meminta pemerintah mengawasi ketat peredaran miras. "Peredaran minuman keras juga harus ketat. Minuman keras tidak boleh beredar di sembarang tempat karena akan merusak generasi kita. Miras dan narkoba, ini musuh utama kita," pungkas Zulkifli.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016