Staf kami diantarkan ke kebun karet milik pelaku karena pelaku adalah pengusaha kebun karet. Nah di sana, staf kami dihakimi sendiri oleh pelaku
Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mendatangi Mabes Polri guna berkoordinasi dengan Kapolri menyusul meninggalnya dua petugas pajak --Parado Toga Fransriano Siahaan (30) dan Sozanolo Lase (35)-- saat sedang menjalankan tugas.
"Hari ini koordinasi dengan Dirjen Pajak terkait staf pajak yang meninggal di Nias," kata Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Badrodin berbelasungkawa yang dalam atas meninggalnya kedua petugas pajak.
"Kami turut berduka cita atas dua staf pajak yang menjadi korban meninggal karena dihakimi sekelompok orang di Nias," kata Badrodin.
Parado yang merupakan juru sita di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga dan Sozanolo yang berstatus pegawai honorer di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Gunung Sitoli mendatangi tempat usaha pelaku pembunuhan di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, untuk menagih tunggakan pajak sebesar Rp14 miliar.
Keduanya tewas kemudian setelah bertengkar dengan yang ditagihnya. Mereka ditikam oleh pelaku bernama Agusman Lahagus Alias Ama tety (45) di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao KM 5 Sunungsitoli, Kepulauan Nias, kemarin (12/4).
"Tadinya kedua staf kami mau beri surat wajib pajak di daerah Sibolga. Karena tidak ada direktur dan pegawai di Sibolga, akhirnya keduanya menuju kebun karet di Nias. Staf kami diantarkan ke kebun karet milik pelaku karena pelaku adalah pengusaha kebun karet. Nah di sana, staf kami dihakimi sendiri oleh pelaku," kata Ken.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Ken meminta polisi mendampingi petugasnya saat menagih pajak di daerah-daerah rawan.
"Saya harap ke depannya, pegawai pajak bisa berkoordinasi dengan kepolisian. Setiap petugas (pajak) yang sekiranya ada di daerah yang rawan agar bisa di-back up sepenuhnya oleh jajaran kepolisian," kata Ken.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016