"Dulu kebanyakan produk elektronik. Kini kami melihat perubahan bahwa sekarang konsumen lebih berbelanja barang-barang yang sifatnya spontan, lipstik misalnya, ataupun kebutuhan sehari-hari. Dan, jumlah pertumbuhannya dua kali dari pada produk elektronik," kata co-CEO Lazada, Florian Holm, di Jakarta, Selasa.
Dalam presentasinya, Florian menjelaskan, pertumbuhan pembelian produk-produk kebutuhan sehari-hari mulai Januari 2014 hingga Desember 2015 tercatat sebesar 600 persen, sementara produk elektronik dalam periode yang sama tercatat hanya 300 persen.
Hal tersebut menurut Florian dikarenakan evolusi smartphone dan aplikasi dimana konsumen tidak lagi harus menunggu sampai kantor atau rumah untuk melakukan pembelian.
"Evolusi smartphone dan aplikasi merubah kebiasaan ini. Tidak perlu desktop, saat berpergian konsumen dapat berbelanja lewat aplikasi," ujar Florian.
Jumlah unduhan aplikasi mobile Lazada yang telah tersedia baik di platform Android maupun iOS hingga saat ini tercatat mencapai 20 juta download dari enam negara di Asia Tenggara.
Pertumbuhan jumlah download aplikasi Lazada mencapai 500 persen dari kehadirannya pertama kali pada 2014. Di Indonesia sendiri transaksi konsumen yang berbelanja menggunakan aplikasi memberikan kontribusi sekitar 60 persen.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016