Denpasar (ANTARA News) - Pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim dan sebaliknya, kembali dibuka Sabtu pagi, setelah sempat ditutup beberapa hari lalu akibat cuaca buruk yang di perairan Selat Bali.Seluruh armada penyeberangan di dua pelabuhan itu dikerahkan dengan maksimal untuk mengatasi kepadatan penumpang yang menumpuk dalam beberapa hari terakhir ditutupnya pelayaran di perairan itu," kata Agus petugas KP3 Pelabuhan Gilimanuk ketika dihubungi ANTARA News. Ia mengatakan, bergeraknya seluruh armada sejak pukul 04.30 Wita secara berangsur-angsur akan dapat mengurangi antrean kendaraan dan calon penumpang yang cukup panjang di kedua pelabuhan tersebut. Akibat tidak beroperasinya ke-24 kapal feri yang melayani penyeberangan di Selat Bali terkait dengan cuaca yang tidak bersahabat menyebabkan terjadinya antrean panjang, baik di Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Ketapang. Antrean di Pelabuhan Gilimanuk mencapai sepuluh kilometer hingga mencapai di kawasan Hutan Cekik. Penumpukan yang diperkirakan lebih dari 1.800 unit kencaraan dan ribuan calon penumpang diharapkan bisa dilayani seluruhnya hari ini. Meski demikian, bila sewaktu-waktu kondisi cuaca berubah buruk kembali, maka kegiatan berlayar juga akan dihentikan kembali untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut. Setelah penyeberangan dibuka sejak pukul 04.30 WIB, ratusan kendaraan angkutan barang dan penumpang yang antre hingga sepuluh kilometer mulai berambat naik kapal menyeberang ke Pulau Jawa. Dari Gilimanuk dilaporkan, Heni Susilowati (25), seorang penumpang bus jurusan Denpasar-Semarang melahirkan bayi yang dikandungnya saat antrean di Pelabuhan Gilimanuk. Wanita asal Lamongan, Jatim didampingi suaminya Kosim (30) terpaksa melahirkan di tempat praktek seorang bidan di Gilimanuk. Kelahiran bayinya normal dan selamat dengan berat tiga kilogram. Heni rencananya melahirkan di tempat orang tuanya di Lamongan, karena perkiraan baru akan melahirkan 23 Maret mendatang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007