Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung upaya pemadaman terhadap sejumlah rumah toko (ruko) yang terbakar di tahap IV kompleks Pasar Atom, Jalan Siaga, Senin malam.
"Hati-hati petugas yang di atas terkena runtuhan dan harus tetap waspada. Bagaimana kondisinya?" ujarnya melalui pengeras suara.
Risma, sapaan akrabnya, datang sekitar pukul 22.00 WIB ke lokasi kejadian dari Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo usai menghadiri tugas dinas di Jakarta sejak Senin pagi.
Masih mengenakan batik coklat lengan panjang, bersepatu boots sembari memegang megaphone, orang nomor satu di Pemkot Surabaya tersebut tak berhenti memberi komando dan arahan kepada petugas pemadam kebakaran.
Hingga pukul 01.30 WIB, Selasa dini hari, Risma yang ditemani Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser dan Kabag Umum Wiwik tetap tak beranjak dari lokasi kejadian, karena masih dilakukan pembasahan karena khawatir percikan api akan muncul jika bara api belum dipastikan mati.
Pada kesempatan tersebut, wali kota dua periode itu sempat memarahi manajemen Pasar Atom karena mobil pemadam jenis "skylift" tidak bisa masuk akibat rendahnya gapura masuk.
"Seharusnya tidak boleh atap gapura tidak tinggi. Besok harus sudah dibongkar gapura ini. Lha wong gapura di kampung-kampung saya suruh bongkar agar mobil pemadam bisa masuk sewaktu-waktu jika dibutuhkan," ucapnya.
Sementara itu, penyebab kejadian sampai saat ini belum bisa dipastikan meski diduga kuat berasal dari korsleting atau hubungan pendek arus listrik.
Kabag Ops Polres Pelabuhan Tanjung Perak Kompol Harna di lokasi juga mengakui polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kejadian karena harus menunggu olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah api dinyatakan benar-benar padam.
"Kalau persoalan atap gapura memang benar Bu wali. Bayangkan kalau yang terbakar di ketinggian dan mobil pemadam tidak bisa masuk maka apa yang terjadi," katanya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di ruko kompleks Pasar Atom Surabaya, masing-masing dua ruko terbakar dan tiga ruko lainnya terdampak sambaran api.
Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sejak sekitar pukul 18.00 WIB di blok G tersebut, namun kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.
Sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, ditambah tangki dari sejumlah instansi BUMN maupun swasta.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016