Jakarta (ANTARA News) - PT Rekayasa Industri (Rekind) Persero berhasil membangun 14 pembangkit listrik panas bumi (PLTP) dengan kapasitas terpasang sebesar 832 MW atau mencapai lebih dari 50 persen kapasitas terpasang seluruh PLTP di Indonesia, kata Direktur Utama (Dirut) PT Rekind Firdaus Syahril.
Dalam pengerjaan proyek Kamojang 5, Rekind berhasil mencapai standar keamanan dan keselamatan kerja tinggi dengan angka 1.500.000 jam tanpa kecelakaan kerja, katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.
Selain itu, perusahaan itu terus melakukan inovasi dalam pengerjaan proyek dengan menerapkan metode internal service test (IST) dengan memakai uap panas bumi di jalur Fluid Collection and Reinjection System (FCRS).
Metode itu mempercepat pekerjaan menjadi 1 hari saja ketimbang dengan metode biasa yang memakan waktu 1 bulan. Pada sisi konstruksi, Rekind bahkan melakukan inovasi melalui pengunaan metode "jacking pile" di area PLTP yang mempercepat pekerjaan konstruksi menjadi dua minggu saja.
Padahal, standar pekerjaan memakai metode bore pile membutuhkan waktu 3 bulan. Sebagai hasilnya, pengerjaan proyek PLTP Kamojang 5 itu lebih cepat satu bulan dari jadwal yang ditentukan.
''Karena itu, penghargaan Project Management Institute (PMI) Indonesia Project of The Year 2016 untuk proyek PLTP Kamojang 5 ini merupakan kehormatan bagi Rekind sekaligus menjadi motivasi untuk terus berkarya dan mendedikasikan kemampuan kami untuk perkembangan industri di Tanah Air khususnya pada PLTP,'' ujar Firdaus.
Penghargaan diberikan pada proyek PLTP Kamojang 5 yang dibangun Rekind pada kategori Engineering and Construction sebagai Project of The Year 2016.
Penghargaan diberikan di Jakarta, Sabtu (9/4). Rekind diwakili Direktur Usaha Energi, Mineral & Infrastruktur Rekind Alex Dharma Balen yang mendapatkan penghargaan dari Mentor Project PMI Indonesia M Ihsan pada acara PMI Indonesia Project of The Year itu.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016