Saya sudah ketemu pak SBY lebih dari sebulan yang lalu. Beliau mengatakan silakan saja Pak Yusril majuJakarta (ANTARA News) - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra akan meminta dukungan ke Partai Demokrat setelah sebelumnya mendaftarkan diri ke PDIP dan Partai Gerindra.
"Ada staf saya yang akan ke kantor DPD Partai Demokrat untuk ambil formulir," ujarnya di Jakarta, Senin.
Langkah Yusril meminta dukungan ke partai tersebut dilakukan setelah ia bicara dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait niatnya untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Saya sudah ketemu pak SBY lebih dari sebulan yang lalu. Beliau mengatakan silakan saja Pak Yusril maju," ungkap dia mengutip pernyataan Presiden RI periode 2004-2014 itu.
Ia pun mengaku langkahnya meminta dukungan kepada beberapa partai politik termasuk Partai Demokrat, merupakan hal yang lumrah dilakukan untuk mengikuti dan menghormati mekanisme internal setiap partai.
"Siapapun akan melakukan hal yang sama kecuali mungkin dia incumbent. Kalau petahana kan sudah duduk di (jabatan) itu jadi lebih mudah dapat dukungan dibandingkan para penantang," ungkap Yusril.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu berjanji tidak akan meninggalkan partai politik yang memutuskan akan mendukung tekadnya sebagai Gubernur DKI.
"Kalau mulanya didukung kemudian meninggalkan partai itu ya saya katakan seperti Malin Kundang yaitu durhaka pada mereka yang telah memberikan dukungan dan ikut membesarkan (nama)," kata Yusril.
Sementara itu seperti diberitakan beberapa media Tanah Air, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang memutuskan maju secara independen dalam Pilkada 2017 sempat menyindir Yusril yang merupakan ketua umum sebuah partai justru gencar mencari dukungan kepada partai lain.
PBB diketahui tidak memiliki satu pun kursi di DPRD DKI sedangkan syarat untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI dibutuhkan sedikitnya 21 kursi.
Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016