Serangan (ANTARA News) - Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan sejauh ini tidak sampai muncul gejolak yang mengkhawatirkan di sepanjang garis perbatasan RI-Timor Leste, di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Memang di negeri tetangga sana masih berlangsung beberapa bentuk aksi kerusuhan, namun tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di daerah perbatasan," kata Kasad di Pulau Serangan, Denpasar, Jumat.
Di sela-sela kegiatan "Army Interaction Games (AIG)" antara TNI-AD dengan Tentara Singapura, Kasad menyebutkan upaya pengamanan di garis perbatasan itu memang tengah ditingkatkan, namun situasinya masih berlangsung normal-normal saja.
"Tidak tercatat ada suatu kelompok pengacau di negeri Timor Leste atau yang lainnya, yang kemudian mencoba melintas batas ke wilayah NTT," ucapnya.
Ditanya tentang adanya permintaan pemerintah Timor Leste untuk "membendung" orang-orang yang diduga pengacau keamanan di negeri tersebut, Jenderal Djoko mengatakan tidak ada bentuk permintaan seperti itu.
"Pemerintah Timor Leste tidak mengajukan suatu permintaan apapun sehubungan munculnya aksi kerusuhan di negeri mereka sendiri," katanya.
Senada dengan Kasad, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Syaiful Rizal menyebutkan meski situasi di NTT cukup aman dan berjalan normal, upaya penutupan daerah perbatasan masih juga harus dilakukan hingga sekarang.
"Upaya penutupan sementara itu kan hanya untuk menjaga keamanan, sehingga kita terbebas dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar panglima.
Dikatakannya guna meningkatkan upaya pengamanan, sekitar 15 pos dari 39 tempat serupa yang kini berderet di sepanjang garis perbatasan dalam waktu dekat akan dipermanenkan.
"Pos-pos yang berdiri cukup darurat itu, sebagian akan kita permanenkan dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Dengan adanya pos yang permanen, tentu konsentrasi petugas di wilayah perbatasan RI-Timor Leste akan menjadi lebih baik dari yang sekarang, kata Pangdam.
AIG yang untuk kedua kalinya antara TNI-AD dengan Tentara Singapura sore itu, antara lain diisi dengan lomba menembak antarperwira tinggi (Pati) angkatan kedua negara.
Lomba menembak jenis pistol dan senapan laras panjang, masing-masing diikuti 12 Pati dari TNI-AD dan 12 dari Singapura.
Selain Kasad, dari TNI-AD tampak juga mengambil bagian Pangkostrad Letjen TNI Erwin Sudjono, sementara dari negeri tetangga hadir Mayjen Desmon D Kuek, kepala staf AD Singapura dan stafnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007