Hiroshima (ANTARA News) - Para menteri luar negeri tujuh negara industri (G7) menentang keras provokasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan di mana China terlibat sengketa teritorial dengan negara-negara seperti Filipina, Vietnam dan Jepang.
"Kami mengungkapkan penentangan keras kami terhadap segala tindakan paksa yang mengintimidasi atau aksi sepihak yang provokatif yang dapat mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan," kata para menteri luar negeri itu dalam pernyataan tertulis menyusul pertemuan di Hiroshima, Jepang.
Dalam rujukan yang jelas dialamatkan kepada sengketa wilayah antara China dengan Filipina, G7 menyeru negara mana pun untuk menghormati hukum laut internasional dan mengajukan setiap argumen bantahan melalui mahkamah dan peradilan.
Manila telah meminta Mahkamah Arbitrasi Internasional di Den Haag untuk menentukan nasib persengketaanya dengan Beijing. Hasil keputusan mahkamah akan dikeluarkan Juni nanti.
China tengah membangun pulau-pulau buatan di Laut China Selatan demi menguatkan klaimnya atas wilayah ini.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim berdaulat di perairan yang diyakini mengandung cadangan minyak dan gas yang besar itu, selain menjadi jalur pelayaran dunia bernilai 5 triliun dolar AS per tahun, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016