Peningkatan produksi garam ini, berkat keberhasilan program usaha garam rakyat (pugar) yang telah dicanangkan pemerintah selama ini,"
Pamekasan (ANTARA News) - Produksi garam di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, selama 2015 mencapai 199.356 ton, meningkat dari hasil produksi tahun sebelumnya yang hanya 89.282,5 ton.
"Peningkatan produksi garam ini, berkat keberhasilan program usaha garam rakyat (pugar) yang telah dicanangkan pemerintah selama ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan Nurul Widiastutik di Pamekasan, Senin.
Menurutnya, produksi garam sebanyak 199.356 ton itu, dari total lahan seluas 1.796 hektare yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pademawu, Galis dan Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Dari jumlah itu, seluas 910,95 hektare diantara merupakan lahan dengan program usaha garam rakyat (pugar) yang dikelola oleh 170 kelompok usaha garam rakyat (kugar) dengan jumlah petambak sebanyak 1.440 orang.
Jumlah produksi garam sebanyak 199.356 ton ini, menempatkan Pamekasan pada urutan urutan ketiga di Pulau Madura, setelah Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, jumlah produksi garam di Kabupaten Sampang pada 2015 mencapai 466.200 ton, dan Kabupaten Sumenep sebesar 229.548 ton.
"Sebab, total produksi garam di Pulau Madura pada 2015 mencapai 914.484 ton dengan jumlah produksi garam di Kabupaten Bangkalan sebesar 19.380 ton," kata Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Timur Arief Tri Hardjoko dalam seminar nasional bertajuk "Madura Update 2015" di kampus Universitas Madura (Unira) Pamekasan belum lama ini.
Sebelumnya DKP Pamekasan merilis, produksi garam Pamekasan 2015 sebanyak 123.534 ton, namun setelah dilakukan pendataan ulang diketahui mencapai 199.356 ton.
Garam merupakan salah satu potensi ekonomi unggulan di Pulau Madura, selain perikanan tangkap dan budidaya, pertanian padi, jagung, kedelai, peternakan sapi, tanaman tembakau, tebu dan batik tulis Madura.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016