Jakarta (ANTARA News) - Kerjasama erat yang terjalin antara Pemerintah Republik Indonesia dan Amerika Serikat tidak sekadar berdasarkan kepentingan bersama untuk mengatasi teroris. "Saya tidak ingin warga AS dan Indonesia percaya bahwa kedua pemerintahan memiliki hubungan yang baik karena berkepentingan sama untuk melawan teroris. Itu memang penting, tetapi bukan alasan utama," kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Eric G John, kepada wartawan di Jakarta, Jumat, di sela-sela kunjungan lima harinya di Indonesia, 6-10 Maret. Menurut dia, hubungan baik kedua negara yang tercipta beberapa waktu terakhir didasarkan pada kepentingan untuk mewujudkan kehidupan demokrasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Namun bukan berarti bahwa kita tidak mengalami ancaman teroris," katanya. Dia mengatakan kerjasama antara RI-AS mengenai upaya memberantas terorisme berlangsung dengan baik, pemerintah AS juga menyambut baik keberhasilan Indonesia mengadili sejumlah pelaku tindak terorisme. John mengatakan pemerintah AS mendukung sepenuhnya upaya pemerintah RI untuk mewujudkan kehidupan demokrasi dan pemerintahan yang transparan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Memang demokrasi tidak serta merta akan menciptakan lapangan kerja, namun dengan terwujudkan iklim demokratis, maka secara tidak langsung akan memberikan situasi yang kondusif bagi para investor," ujarnya. Indonesia, lanjutnya, mengalami kemajuan di bidang ekonomi yang cukup menjanjikan seiring dengan proses demokratisasi yang terjadi di dalam negeri. "Mungkin memang terlihat lambat di benak sejumlah pihak, namun saya yakin akan bergerak makin membaik," katanya. Dikatakannya dukungan pemerintah AS memang tidak diwujudkan dengan cara menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia, namun lebih pada membantu pemerintah Indonesia menciptakan situasi yang kondusif bagi perekonomian. "Kami hanya memberikan masukan, semua keputusan ada di tangan pemerintah Indonesia," katanya. Salah satu bidang yang perlu memperoleh perhatian lebih dalam upaya meningkatkan kehidupan demokrasi, menurut dia, adalah bidang pendidikan karena dengan pendidikan yang lebih baik, maka rakyat akan lebih paham arti pentingnya demokrasi. Pemerintah AS, katanya, telah mengalokasikan dana bantuan bagi program pendidikan di Indonesia. Hubungan antara pemerintah RI dan AS tampak membaik beberapa waktu terakhir, terlihat dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke AS pada 2004 dan kunjungan Presiden George W Bush ke Indonesia pada 2006. Tahun lalu, pemerintah AS juga telah mencabut embargo militer pada Indonesia dan militer kedua negara mulai memulihkan hubungan kerjasamanya kembali. (*)

Copyright © ANTARA 2007