"Realisasi penyaluran KUR itu merupakan komitmen perseroan dalam membangun ekonomi kerakyatan," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.
Nilai KUR itu, ia memaparkan sebesar Rp2,751 triliun diteruskan ke sektor ritel, sedangkan KUR Rp908 miliar disalurkan kepada sektor mikro.
Adapun target penyaluran KUR pada tahun ini sebesar Rp13 triliun dimana Rp6,5 triliun untuk KUR ritel, sebesar Rp6 triliun untuk KUR mikro, serta Rp500 miliar diberikan untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Secara sektor, Rohan mengemukakan penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh bidang usaha perdagangan, yakni hampir 75 persen, lalu diikuti oleh sektor jasa dan sektor perikanan.
"Adapun secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, yakni kepada 5.431 debitur senilai Rp424,7 miliar," paparnya.
Rohan mengatakan guna mencapai target penyaluran tersebut, Bank Mandiri memberdayakan seluruh jaringan bisnisnya, terutama jaringan bisnis mikro yang terdiri dari 939 cabang mikro, 1427 unit mikro dan 653 kios mikro, di seluruh Indonesia.
"Komitmen penyaluran ini sejalan dengan keinginan kami untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai sahabat negeri serta ikut membangun usaha kecil dan menengah (UKM) agar terus dapat meningkatkan kontribusi kepada Tanah Air," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, perseroan juga selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi KUR yang diselenggarakan oleh pemerintah antara lain oleh Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan dan BNP2TKI.
"Dalam menyalurkan KUR, kami juga menerapkan sistem siapa cepat dia dapat yang dapat memacu tim kami di lapangan untuk berlomba-lomba menyalurkan KUR. Dengan demikian daerah yang memiliki lebih banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berpotensi mendapatkan penyaluran KUR lebih banyak," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016