Reykjavik, Islandia (ANTARA News) - Parlemen Islandia menolak mosi tidak percaya kepada pemerintah, Jumat waktu setempat, setelah perdana menteri negeri ini mengundurkan diri dan musim gugur diumumkan.
Perdana Menteri Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri Selasa lalu setelah kaitannya dengan "Panama Papers" bahwa dia memiliki hubungan dengan sebuah perusahaan offshore yang memiliki jutaan dolar AS utang bank-bank gagal Islandia.
Koalisi tengah-kanan lalu mengangkat Menteri Perikanan Sigurdur Ingi Johannsson sebagai perdana menteri dan menyerukan Pemilu dini yang digelar musim semi nanti.
Pemungutan suara parlemen Jumat kemarin itu dibagi ke dalam dua isu. Pada isu pertama menyangkut mosi tidak percaya kepada pemerintah, 38 orang menentang, dan 25 mendukung.
Pada isu pembekuan parlemen dan sesegera mungkin menggelar Pemilu, 37 anggota dewan menentangnya, sedangkan 26 mendukung.
Perdana menteri baru Johannsson berkata pemerintah perlu terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas penting sebelum menggelar Pemilu, terutama mengakhiri pengawasan modal yang diterapkan untuk menyelamatkan ekonomi nasional dari krisis keuangan 2008.
"Kita memiliki proyek-proyek yang sangat penting di depan," kata Johannsson.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016