New York (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap sebagian besar mata uang utama di New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah pejabat Federal Reserve menyatakan bank sentral akan berjalan hati-hati dalam menaikkan suku bunga.
Kepala Cabang Federal Reserve New York, William Dudley, Jumat, menyatakan, pendekatan hati-hati dan bertahap untuk menaikkan suku bunga adalah tepat, mengutip risiko-risiko terhadap perekonomian AS tetap condong ke sisi negatif.
Kata-kata Dudley menambahkan ke risalah pertemuan The Fed terbaru, menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Menurut risalah dari pertemuan kebijakan moneter The Fed pada Maret yang dirilis Rabu, "banyak peserta mengungkapkan pandangan bahwa situasi ekonomi dan keuangan global masih menimbulkan risiko-risiko negatif yang cukup besar."
"Banyak indikasi bahwa risiko-risiko global meningkat dan kemampuan asimetris kebijakan moneter untuk menanggapi mereka dijamin hati-hati," risalah menyatakan.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,21 persen menjadi 94,279 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1396 dolar dari 1,1379 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4115 dolar dari 1,4061 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7551 dolar dari 0,7505 dolar.
Dolar dibeli 108,37 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,27 yen pada sesi sebelumnya. Dolar merosot ke 0,9541 franc Swiss dari 0,9555 franc Swiss, dan sedikit menurun menjadi 1,2995 dolar Kanada dari 1,3151 dolar Kanada.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016