"Adaptasi terus kami lakukan. Terutama dengan ban. Di GP2 tidak banyak waktu untuk melakukan uji coba. Beruntung saya sedikit tahu karakteristik ban yang akan digunakan musim ini," kata Sean, di sela bagi pengalaman dengan media massa, di Jakarta, Jumat.
Pebalap yang memperkuat Tim Jagonya Ayam ini memang begitu antusias untuk menghadapi kejuaraan satu level dibawah Formula 1 ini. Bahkan, putra dari mantan pebalap nasional, Ricardo Galael, ini sudah berujicoba di Barcelona dan Jerez, Spanyol.
Dalam ujicoba tersebut, pebalap berusia 19 tahun ini terus meningkat. Jika ujicoba pertama di Barceloa hanya berada diposisi 23, pada ujicoba di Jerez naik ke posisi 20. Hanya saja, catatan waktunya masih kalah dengan rekan satu timnya yaitu Mitch Evans yaitu satu menit 28,022 detik dan berada diposisi tujuh.
Pebalap yang sudah kenyang pengalaman ini menilai, adaptasi dengan ban sangat penting di GP2. Karena, penentuan jenis ban akan berdampak dengan kecepatan kendaraan. Apalagi pada GP2 semua pebalap menggunakan mesin yang sama. Peran pebalap juga sangat menentukan.
Dengan kondisi tersebut, Sean bahkan belum bisa menetapkan target yang tinggi. Pihaknya berprinsip akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik disetiap seri dan catatan waktunya diharapkan terus mengalami peningkatan.
"Kalau ditanya podium semua pebalap pasti ingin mengejarnya, tapi untuk saat ini saya akan berjalan mengalir saja," kata yang pernah mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai navigator reli termuda itu.
Meski belum sepenuhnya mengincar podium, Sean Galael mengaku akan berusaha semaksimal mungkin dalam setiap perlombaan yang digelar. Apalagi pada GP2 musim ini akan didukung Campos Racing yang merupakan tim Rio Haryanto sebelum hijrah ke Formula 1.
Campos Racing sudah dikenal sebagai salah satu tim yang banyak melahirkan pebalap Formula 1 yang pantas dibanggakan. Tim yang dimiliki Andria Campos ini telah melahirkan --sebut saja-- Fernando Alonso, Marc Gene, Giorgio Pantano hingga Vitaly Petrov.
Sementara, pada GP2 Sean Galael tidak sendirian. Tim Jagonya Ayam juga diperkuat tiga pebalap lainnya yaitu Antonio Giovinazzi. Pebalap asal Italia itu merupakan juara pertama Zandvoort Masters of Formula 3.
Selanjutnya pebalap asal Selandia Baru, Mitch Evans serta pebalap asal Tanah Air, Philo Paz Patrick Armand.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016