harus ada langkah lebih untuk diambilBern/Jenewa (ANTARA News) - Badan-badan pengawas perbankan di penjuru Eropa mulai memeriksa apakah bank-bank di kawasan ini memiliki kaitan dengan bocornya dokumen secara masif dari Panama yang membeberkan bagaimana perusahaan-perusahaan offshore digunakan untuk menyembunyikan harta klien-kliennya.
Perusahaan offshore adalah perusahaan yang didirikan di luar negeri dengan umumnya untuk menghindari pajak dan mengelak dari endusan pihak berwajib di negeri asal.
Badan pengawas perbankan Swiss FINMA menyatakan Kamis waktu setempat bahwa bank-bank harus melarang pencucian uang. Swiss kini membuka penyelidikan kriminal atas kasus ini.
Dokumen selama kurun empat dekade dari firma hukum Panama, Mossack Fonseca, yang punya spesialisasi mendirikan perusahaan-perusahaan offshore dan memiliki kantor cabang di Zurich serta Jenewa, membeberkan bagaimana instrumen-instrumen itu dimanfaatkan oleh bank-bank global hingga kemudian memicu investigasi di seluruh dunia.
"Apakah saya menganggap kita telah ada di tempat seharusnya kita berada dalam memerangi penyalahgunaan sistem keuangan? Tidak," kata Kepala Eksekutif FINMA Mark Branson kepada Reuters.
"Kami kira dalam beberapa hal risiko hal itu di Swiss telah melonjak, bukan malah menurun, dan untuk itu harus ada langkah lebih untuk diambil. Kami tidak ingin menyaksikan skandal-skandal besar melibatkan bank-bank Swiss."
Swiss adalah pusat manajemen asset internasional paling besar di dunia dengan mengelola sekitar 2,5 triliun dolar AS asset dan menangguk keuntungan dari pasar sedang bertumbuh (emerging market) yang susah dipastikan asal assetnya, kata Branson.
Pada hari yang sama, Otoritas Tata Laku Keuangan Inggris (FCA) telah memberi tenggat waktu sampai 15 April kepada 20 bank dan perusahaan keuangan lainnya agar menjelaskan keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas keuangan seperti disebut "Panama Papers".
HSBC, bank terbesar di Inggris, beserta afiliasi-afiliasinya telah mendirikan sekitar 2.300 perusahaan cangkang atau perusahaan antara bersama dengan Mossack Fonseca, kata Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ).
HSBC membantah klaim bahwa mereka memiliki struktur offshore yang dimanfaatkan untuk membantu para nasabah dalam mengakali pajak.
Pada hari yang sama pula, otoritas keuangan Prancis ACPR menuntut bank-bank Prancis untuk menyerahkan informasi ekstra mengenai kaitan bisnisnya dengan surga-surga pajak.
Di Jerman, badan pengawas perbankan BaFin menyelidiki peran bank-bank Jerman, kata sebuah sumber kepada Reuters, Senin lalu.
Badan-badan pengawasan perbankan lainnya di Swedia, Belanda dan Austria sudah menyatakan tengah menyelidiki bank-bank yang disebut dalam "Panama Papers".
Sementara itu kepala eksekutif Hypo Landesbank Vorarlberg, Austria, menjadi salah satu dari bankir-bankir top yang mengundurkan diri menyusul "Panama Papers", demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016