Pemulangan jenazah Kopda Beni dari Lanud Halim Perdanakusumah ke Lanud Iswahyudi tiba di Magetan, Kamis sore.
Jenazahdibawa dengan ambulans ke rumah duka untuk disemayamkan dan disalatkan, lalu dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat, Kamis malam.
"Di mata keluarga dan teman-teman, Kopda Beni dikenal sebagai sosok yang baik dan peduli terhadap sesama. Kami semua sangat kehilangan," kata bibi korban, Kartiningsih.
Setelah disalatkan, peti jenazah kembali diangkut dengan ambulans menuju tempat pemakaman umum yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka, kemudian dimakamkan secara militer.
Kopda Beni merupakan satu dari dua anggota Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang meninggal dunia setelah jatuh saat melakukan latihan gladi bersih terjun payung di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/4).
Aksi terjun payung dilakukan puluhan personel Paskhas dalam rangka latihan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 TNI AU pada hari Sabtu (9/4).
Kedua anggota Paskhas tersebut terjun dari pesawat C-130 Hercules yang terbang di atas Lanud Halim sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian, dua penerjun tersebut jatuh akibat kendala teknis.
Salah satu korban gagal mengembangkan parasutnya karena tali yang terbelit ke badan penerjun. Korban kemudian jatuh di atap rumah dinas TNI AU yang masih berada di kawasan Lanud Halim.
Korban lain jatuh di landasan pacu Lanud Halim. Awalnya parasut korban mengembang sempurna. Namun, angin kencang yang berembus membuat korban terpelanting dan jatuh. Keduanya sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah itu dinyatakan meninggal dunia.
Sebelum melakukan latihan, Kopda Beni sempat menelepon keluarga di Magetan. Putra pertama pasangan Hadi Suyitno dan Sulastri itu meminta doa restu agar selama latihan dan bertugas nanti pada hari Sabtu saat perayaan HUT Ke-70 TNI AU berjalan lancar.
Akibat kejadian tersebut, Kopda Beni meninggalkan seorang istri, Nurul Khasanah, dan seorang anak, Ararya Damar Megantara Piyandi, yang masih berusia 6 bulan.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo & Louis Rika
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016