Jakarta (ANTARA News) - Pebalap Indonesia yang tergabung dalam tim Manor Racing Rio Haryanto merasa lebih percaya diri setelah memahami dan menyesuaikan diri dengan teknologi mobil Formula Satu.
"Butuh waktu menyesuaikan teknologi, misalnya kalau di GP2 hanya empat tombol, di F1 ada 30 tombol. Setelah menyesuaikan teknologi merasa lebih pede dengan mobil," katanya di Jakarta, Kamis (7/4) malam.
Tantangan terbesar, menurut pebalap 23 tahun itu, adalah mengatur bahan bahan bakar karena kini perlombaan F1 tidak ada pengisian bahan bakar selama laga berlangsung.
"Mengatur bahan bakar itu cukup susah karena tidak ingin terlalu pelan, tetapi tidak ingin juga terlalu cepat, jadi harus mempertimbangkan itu," tuturnya.
Meski sebelumnya terdapat persoalan pada sistem driveline mesin mobil MRT05-nya, dia mengatakan bahwa kini mobil yang dia kendarai tersebut tidak memiliki masalah dan dapat dipacu dengan maksimal.
Setelah berlaga di Australia dan Bahrain, Rio selanjutnya akan berlaga di Shanghai, Tiongkok pada tanggal 15 sampai dengan 17 April 2016.
Dalam perlombaan itu, dia mampu mencapai hasil yang lebih baik.
Untuk persiapan sebelum menghadapi laga itu, dia mengaku tidak ada yang spesial, hanya menjaga kondisi fisik dan staminaa karena lap yang akan dilalui lebih banyak dibanding tahun lalu saat dia belum di F1.
"Kalau strategi saat ini terlalu cepat untuk memutuskan," tuturnya.
Sementara itu, sirkuit di Shanghai bukan hal baru bagi Rio Haryanto karena anak bungsu dari empat bersaudara itu pernah tampil di sana saat turun di Formula Asia pada tahun 2008.
Babak kualifikasi akan digelar pada hari Sabtu (16/4) pukul 15.00 hingga 16.00 waktu setempat, sedangkan lombanya digelar Minggu (17/4) pukul 14.00 waktu setempat. Sirkuit di Tiongkok ini memiliki panjang lintasan 5.451 kilometer.
Pewarta: Dyah Dwi A.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016