Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR mendapatkan komitmen yang sangat baik dari Duta Besar. Selain itu, hubungan diplomatik Indonesia dengan Arab Saudi juga perlu ditingkatkan dengan prinsip-prinsip kesetaraan,"

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh menyatakan komitmennya untuk membantu Kementerian Agama dalam mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan haji 2016, kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay.

"Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR mendapatkan komitmen yang sangat baik dari Duta Besar. Selain itu, hubungan diplomatik Indonesia dengan Arab Saudi juga perlu ditingkatkan dengan prinsip-prinsip kesetaraan," kata Saleh melalui pesan tertulis dari Arab Saudi diterima di Jakarta, Kamis.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan dalam pertemuan dengan Duta Besar di Kantor Konsulat Jenderal RI di Jeddah saat melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, Panja BPIH membicarakan beberapa strategi untuk meningkatkan layanan kepada jamaah haji.

Salah satu yang dinilai penting adalah peningkatan upaya diplomasi haji Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi karena berkaitan dengan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji.

"Ada banyak aspek urusan haji yang berkenaan langsung dengan pemerintah Arab Saudi, mulai dari kuota, fasilitas di Armina, sampai pada persoalan yang terkait dengan transportasi baik darat maupun udara. Karena itu, peranan dubes RI sangat penting untuk menyukseskan dan meningkatkan kualitas pelayanan haji," tuturnya.

Pertemuan tersebut juga membicarakan upaya pemerintah Indonesia untuk mengingatkan pemerintah Arab Saudi tentang santunan untuk korban kecelakaan derek yang pernah dijanjikan.

Saleh berharap, santunan tersebut direalisasikan sebelum pelaksanaan haji 2016 karena kepastiannya masih ditunggu oleh korban maupun keluarganya sampai saat ini.

"Panja BPIH juga meminta Duta Besar ikut mengupayakan agar pemerintah Saudi memberikan perhatian khusus bagi jamaah haji Indonesia," katanya.

Salah satu bentuk perhatian itu misalnya mengupayakan agar instruksi maklumat yang ada di tempat-tempat ibadah di tanah suci juga menggunakan bahasa Indonesia.

"Penggunaan bahasa Indonesia akan sangat membantu para jamaah haji Indonesia selama melaksanakan ibadah," ujarnya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016