Berdasarkan laporan, banyak orang kabur saat pengrebekan, diduga mungkin ada anggota lain yang membantu pengamanan."
Makassar ANTARA News) - Panglima Kodam VII Wirabuana Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti menduga masih ada oknum TNI lainnya yang terlibat membantu pesta narkoba yang menjerat dua pejabatnya.
"Berdasarkan laporan, banyak orang kabur saat pengrebekan, diduga mungkin ada anggota lain yang membantu pengamanan," ujar Agus kepada wartawan usai meresmikan kantor Koramil wilayah Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Menurut dia, berdasarkan analisa mereka membuat sistem pengamanan namun pada saat Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII Wirabuana Brigadir Jenderal TNI Supartodi datang ke lokasi untuk memimpin operasi saat itu banyak yang lari keluar hotel.
"Ada dugaan anggota lain membawa duluan narkoba itu, kemudian lainnya berjaga-jaga. Kemungkinan saat Kasdam yang memimpin pengrebekan mereka tahu lebih dulu dan memilih lari dari lokasi. Ini yang sementara diselidiki," ungkapnya.
Infromasi adanya pesta narkoba, kata dia, diperoleh dari masyarakat sehingga dilakukan pengintaian dan pengembangan kemudian akhirnya dilakukan penggrebekan.
Selain itu Agus juga menuturkan bahwa hasil dari tes urine sebelumnya dilakukan di Kodam VII Wirabuana sudah ada beberapa yang terindikasi menggunakan barang haram tersebut.
"Memang sebelumnya hasil tes urine anggota TNI yang lalu ada status kuning dan mencurigakan meski disebutkan negatif semua. Mereka pintar menyembunyikan kemungkinan makan obat. Tetapi sepintar pintar mereka pasti lebih pintar yang menangkapnya," tutur dia.
Kendati demikian pihaknya tidak akan tinggal diam, dan tetap melakukan operasi yang bersifat rahasia, serta akan melakukan tes urine sewaktu-waktu tanpa ada jadwal yang ditentukan.
"Kami TNI selalu terbuka dan tidak akan menutup-nutupi kasus ini. Tetap kita lakukan operasi dan tes urine sewaktu-waktu. Saya berpesan kepada prajurit jangan dekat-dekat narkoba karena tidak ada ampun. Siapapun yang mencoba mempengaruhi prajurit mengunakan narkoba akan berhadapan dengan saya," tegas Agus.
Dirinya menyatakan bila ada oknum TNI terjerat narkotika maka berbahaya, selain mempunyai senjata, oknum ini bisa melakukan tindakan kriminal sehingga layak untuk diberhentikan dari statusnya sebagai pembela negara.
Pangdam juga menyebut dua oknum pejabat TNI itu positif menggunakan narkoba jenis baru bernama blue safir bersama lima warga sipil lainnya.
Saat pengrebekan yang bersifat sangat rahasia yang dipimpin Kepala Staf Kodam VII Wirabuana Brigadir Jenderal TNI Supartodi tidak menemukan narkoba jenis sabu-sabu tetapi cairan diduga narkoba jenis baru termasuk minuman di Hotel Maleo.
Terjaring dalam operasi yakni Komandan Distrik Militer 1408/BS Makassar Kolonel Jefri Oktavian Rotty dan Kepala Pusat Komando dan Pengendalian (Kapuskodal) Kodam VII Wirabuana Letnan Kolonel Budi Iman Santoso bersama lima warga sipil tertangkap sedang berpesta narkoba.
Mereka digerebek di Hotel Maleo Jalan Pelita Raya Kecamatan Panakukang Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam, sekitar pukul 11.00 Wita.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016