Jakarta (ANTARA News) - Amerika Serikat mendukung proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir guna mengakhiri pertempuran di wilayah Gaza yang dikuasai Hamas, demikian Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice seperti dikutip Reuters, Rabu WIB.
"(Kami) dukung prakarsa Mubarak," ungkap Rice merujuk rencana damai yang Selasa malam tadi disampaikan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
"Kami perlu segera menciptakan gencatan senjata yang akan mempertahankan dan menciptakan keamanan yang nyata (di gaza). Dan dalam kaitan itu kami menyambut dan mengandalkan pernyataan Presiden Mesir serta mengikuti prakarsa (damai) darinya," kata Rise kepada Dewan Keamanan PBB.
Pernyataan ini mungkin menjadi tanda bakal segera berakhirnya ofensif militer Israel di Gaza karena, mengutip sejumlah sumber diantaranya mantan Sekretaris Jenderal PBB Boutros-Boutros Gali, Israel selalu mengikuti sinyal dari Washington.
Dalam wawancarnya dengan Mingguan Jerman, der Spiegel, Boutros Gali mengatakan, Israel hanya akan merespon tuntutan internasional jika itu datang dari Washington.
Diplomat kawakan Mesir ini juga mengatakan AS sekarang tidak akan mengambil peran lebih banyak dalam krisis Arab-Timur Tengah karena berdasarkan pengalamannya sebagai Sekjen PBB, kebijakan AS tak pernah berubah banyak di Timur Tengah.
"Rakyat Amerika tidak begitu peduli dengan dunia Arab dan pada saat yang sama tekanan dari lobi Yahudi selalu kuat, padahal Israel hanya mau menuruti tekanan (internasiona) jika tekanan itu datang dari Washington," kata Boutros Gali.
Boutros Gali juga menilai rezim pemerintahan Obama tidak bisa berbuat banyak karena melihat rakyat Palestina juga terpecah (antara Hamas dan Fatah).
"Washington tidak akan melakuan apa-apa sampai tiga atau empat tahun ke depan untuk memasilitasi dicapainya negosiasi-negosiasi damai di Palestina," katanya kepada der Spiegel. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009