Cilacap (ANTARA News) - Stasiun Metrologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memprakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Kalau dilihat dari pola hujannya yang sudah banyak disertai petir, cenderung terjadi pada sore hari, perilaku anginnya juga variabel atau berpindah-pindah, ini menunjukkan kalau sekarang sudah pancaroba," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya angin puting beliung atau langkisau yang ditandai dengan suhu udara pada siang hari terasa sangat panas sehingga terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) dan cuaca menjelang sore menjadi redup.
Jika terjadi hujan lebat secara tiba-tiba yang disertai angin, kata dia, hal itu berbahaya karena berpotensi menyebabkan terjadinya angin puting beliung.
Akan tetapi jika gerimis atau hujan ringan, lanjut dia, kondisi tersebut tidak berbahaya.
"Dengan datangnya masa pancaroba ini, awal musim kemarau di wilayah Jateng selatan diprakirakan berlangsung normal, yakni pada bulan Juni," katanya.
Terkait prakiraan curah hujan pada bulan April, Teguh memprakirakan untuk wilayah Cilacap bagian barat-utara berkisar 200-300 milimeter dengan sifat hujan normal sedangkan wilayah Cilacap bagian selatan atau pesisir berkisar 150-200 milimeter dengan sifat hujan di bawah normal.
Sementara curah hujan untuk wilayah pegunungan tengah Jateng, dia memperkirakan masih cukup tinggi terutama di Pemalang bagian selatan, Purbalingga bagian utara, Pekalongan bagian selatan, Batang bagian selatan, Wonosobo, serta Banjarnegara bagian utara dan timur.
"Curah hujan di wilayah-wilayah tersebut diprakirakan berkisar 300-400 milimeter," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016