Tes urine yang dilaksanakan di salah satu mes pekerja asal Tiongkok yang berlokasi di pusat Kota Cilacap, Rabu petang itu melibatkan petugas dari Kantor Imigrasi Cilacap dan Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Cilacap.
Dari pantauan, puluhan pekerja asal Tiongkok yang baru kembali dari tempat mereka bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri, Cilacap, langsung menuju ruang makan.
Setelah selesai makan, mereka diberi penjelasan oleh salah seorang penerjemah terkait tes urine yang akan digelar oleh BNNK Cilacap.
Sontak mereka pun terkejut dan langsung berkerumun di tempat yang telah disiapkan untuk pelaksanaan tes urine.
Meskipun mereka berbicara dengan nada keras, berdasarkan informasi dari petugas Kantor Imigrasi Cilacap, pembicaraan tersebut bukan sebagai wujud kemarahan terhadap pelaksanaan tes urine itu.
"Gaya bicara mereka memang keras, namun bukan berarti mereka marah atau menggerutu," kata salah seorang petugas Kantor Imigrasi Cilacap.
Terkait tes urine tersebut, Kepala BNNK Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa mengatakan bahwa Cilacap sudah menjadi pantauan nasional dan internasional.
Edy mengatakan bahwa pekerja asing tersebut sangat rentan terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba karena mereka berasal dari negara yang merupakan salah satu produsen narkotika jenis sabu-sabu.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Cilacap Intji Diqa Pribadi mengatakan jumlah pekerja asal Tiongkok yang menempati Wisma Nusa Indah sebanyak 97 orang dan seluruhnya menggunakan Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang digunakan untuk bekerja di PLTU Karangkandri.
Menurut dia, rata-rata KITAS yang dimiliki pekerja asal China itu berlaku untuk enam bulan hingga satu tahun dan bisa digunakan untuk bekerja.
Secara keseluruhan, kata dia, di Cilacap terdapat sekitar 400 pekerja asing yang berasal dari berbagai negara seperti China dan Korea.
"Dominasi dari Tiongkok," katanya.
Saat ditemui usai kegiatan, Kepala Seksi Pemberantasan BNNK Cilacap Komisaris Polisi Trasmaka mengatakan bahwa jumlah pekerja asal China di Wisma Nusa Indah yang mengikuti tes urine sebanyak 69 orang, satu orang di antaranya diketahui positif benzo sedangkan lainnya negatif.
"Setelah dilakukan assessment, satu orang yang positif benzo tersebut mengaku sedang sakit batuk dan pilek. Dia yang didampingi penerjemah menunjukkan obat yang sedang dikonsumsinya kepada kami," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016