"Saat kejadian saya dan keluarga tengah nonton televisi, tiba-tiba rumah kami bergetar dan tanpa pikir panjang kami sekeluarga langsung ke luar rumah," kata Ryan, salah seorang warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu.
Gempa yang terjadi pada pukul 21.45 WIB dengan titik lokasi di 8.30 Lintang Selatan (LS) 107.32 Bujur Timur (BT) 101 Barat Daya Garut yang kedalam titik epicentrum 10 km juga dirasakan warga Kabupaten Sukabumi. Getaran gempa yang cukup kencang tersebut membuat panik masyarakat dan sebagian warga pun masih enggan masuk ke dalam rumah khawatir ada gempa susulan.
Dede Suherman warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi mengatakan saat kejadian dirinya sedang ngobrol bersama tetangganya di pos ronda, tiba-tiba terasa getaran atau disebut oleh warga sekitar lini (gempa).
"Saya yang panik langsung masuk ke dalam rumah untuk menggendong anak saya yang masih kecil dan dibawa ke luar rumah, khawatir gempa tersebut menyebabkan kerusakan rumah saya," katanya.
Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan pihaknya langsung bersiaga dan berkoordinasi dengan seluruh sukarelawannya yang ada di daerahnya masing-masing untuk melakukan pendataan dan pemantauan khawatir terjadi gempa susulan.
"Hingga kini belum ada laporan kerusakan, kami juga terus berkoordinasi dengan inatansi lain untuk memantau perkembangan pascagempa," katanya.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Sukabumi menyebutkan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Garut tersebut. Namun, pihaknya sudah bersiaga antisipasi adanya bangunan yang rusak akibat getaran gempa itu.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016