Jakarta (ANTARA News) - Rencana pemerintah melakukan hujan buatan untuk meningkatkan kapasitas air di waduk-waduk irigasi guna mendukung peningkatan produksi padi setara 2 juta ton beras pada 2007 masih terkendala pengadaan garam. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian (P2HP-Deptan), Djoko Said Damardjati di Jakarta, Jumat menyatakan, kendala pengadaan garam disebabkan ketakutan melakukan penunjukkan langsung dalam proses pengadaannya akan dinilai melanggar Kepres 80 tahun 2003 tentang. Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. "Menurut Kepres tersebut bisa dilakukan penunjukkan langsung. Yang penting tidak melakukan mark up nilai. Kalau tidak ada garam tidak akan ada hujan buatan," katanya. Beberapa waktu lalu Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan agar segera dilakukan hujan buatan guna mengisi waduk-waduk di beberapa daerah yang dilaporkan mengalami kekurangan debit air. Menurut Wapres, hujan buatan tersebut harus segera dilakukan karena waktu yang tersisa tinggal satu bulan ini. Jika tidak segera dilakukan usaha pembuatan hujan buatan maka dikawatirkan beberapa waduk yang ada akan kekurangan debit air. Djoko Said menyatakan, meskipun masih terkendala dalam pengadaan garam namun dijadwalkan hujan buatan bisa terealisasi pada pertengahan Maret 2007 atau paling lambat akhir bulan. "Bulan Maret dinilai paling sesuai untuk mengadakan hujan buatan karena sedang banyak awan, kalau bulan-bulan berikutnya sudah susah," katanya. Dia menjelaskan, penggunaan garam tersebut yakni ditaburkan di awan untuk mempercepat terjadinya hujan sebelum awan tersebut terbawa angin dan berpindah tempat. Pelaksanaan hujan buatan yang diperkirakan menelan biaya Rp6 miliar tersebut, tambahnya, saat ini diserahkan kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Menurut Djoko Said, saat ini isi waduk hanya sebanyak 40 persen dari kapasitas sehingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pengairan pada sawah-sawah irigasi. Hujan buatan tersebut, katanya, nantinya akan dilakukan terutama di Jawa Tengah yang memiliki tujuh area penangkapan air (Catchment area) sehingga dinilai potensial. Sementara itu ditempat terpisah Sekjen Deptan, Hasanuddin Ibrahim menyatakan, rencana hujan buatan untuk mengisi waduk-waduk besar di Pulau Jawa yang sempat terhambat sebelumnya, tetap akan diteruskan dalam waktu dekat.Dia menyatakan, seperti diberitakan terkait pelaksanaan hujan buatan itu, akhirnya Departemen Pekerjaan Umum memutuskan untuk tidak melaksanakan tender tapi dengan penunjukan langsung. Menurut dia, hujan buatan itu diprioritaskan di Pulau Jawa untuk mengisi kembali waduk-waduk yang kendati musim hujan namun belum terisi penuh seperti seharusnya. Hasanuddin menegaskan, upaya hujan buatan itu dimaksudkan untuk mendukung pencapaian target produksi pangan nasional seperti direncanakan semula. Sampai saat ini, tambahnya, tidak ada revisi dari target semula, untuk mencapai produksi beras sedikitnya 2 juta ton pada tahun 2007.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007