Pantauan Antara di Tanjungbalai, Rabu, aksi coret baju seragam sekolah itu berlangsung di kawasan Jembatan Tabayang yang menghubungkan Kota Tanjungbalai dengan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.
Seorang pelajar mengaku aksi coret baju yang dilakukan bersama teman sekolahnya itu sebagai bentuk kegembiraan karena telah selesai mengikuti Ujian Nasional (UN).
"Biasalah pak kami, kan habis ujian, coret baju sudah lumrah dan biasa dilakukan pelajar yang habis UN," katanya.
Menurut dia, baju yang dicoret menggunakan cat semprot dan spidol itu merupakan kenang-kenangan di akhir masa sekolah dan menjadi kenangan tersendiri.
Jika lulus nanti, remaja puteri berusia 18 tahun itu juga mengaku akan melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas di Medan.
Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai Dahnial mengatakan, aksi mencoret baju seragam itu tidak pernah dibenarkan, baik dari pihaknya mau pun sekolah.
Menurut dia, secara lisan pihaknya sudah mengimbau agar pelajar tidak mencoret baju meskipun selesai ujian.
"Sebelumnya kami telah mengeluarkan imbauan. Kalau pun masih ada pelajar yang mencoret-coret baju, hal itu tidak pernah kami benarkan," ujarnya.
Pewarta: Yan Aswika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016