"Hujan yang disertai angin puting beliung merobohkan sebuah bangunan tua yang mengenai warung dan kebetulan di warung tersebut ada sejumlah warga yang berteduh disana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo di Jember.
Korban puting beliung yang meninggal dunia atas nama Agus Soleh (45) warga Kecamatan Gumukmas, dan lima korban kritis yakni pemilik warung bernama Nur Hayati (35) warga Desa Bagorejo-Kecamatan Gumukmas, M. Agus Setiawan (27) warga Desa Kertonegoro-Kecamatan Jenggawah, Ahmad Jupriyanto (27) warga Kecamatan Kalisat, M. Markus (21) warga Desa Tanjungrejo-Kecamatan Wuluhan, dan seorang pegawai gudang bernama Eva Yunita.
"Satu korban yang meninggal dunia sudah dibawa oleh keluarga korban, sedangkan lima korban kritis dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balung untuk mendapatkan perawatan," tuturnya.
Selain merusak bangunan tua, lanjut dia, tujuh rumah warga rusak sedang dan sebuah pohon beringin yang cukup besar di sekitar RSUD Balung roboh menimpa dua mobil yang sedang parkir.
"Kami masih melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung dan melihat korban yang kini dirawat di RSUD Balung," katanya.
Ia mengatakan warga bersama muspika dan BPBD melakukan kerja bakti untuk membersihkan reruntuhan bangunan yang menimpa warung tersebut dan memperbaiki rumah warga yang rusak ringan.
"Saya imbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa hari terakhir yakni perubahan cuaca yang mendadak, dari cuaca panas dan tiba-tiba angin kencang disertai hujan deras hingga menyebabkan angin puting beliung," ujarnya.
Data di BPBD Jember mencatat sebanyak 38 rumah warga di dua dusun di Desa/Kecamatan Kencong rusak akibat puting beliung pada 30 Maret 2016, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kemudian, empat rumah dan sebuah gudang penyimpanan padi milik warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Umbulsari, rusak diterjang angin puting beliung pada 29 Maret 2016.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016