"Jika diingat 6-7 tahun lalu, pasar netbook sedang marak-maraknya, namun orang tidak puas dengan teknologinya sehingga umurnya pendek. Sebetulnya kami ingin mengisi pasar tersebut," kata Henkyanto Tjokroadhiguno, Managing Director Megatronix, di Jakarta, Rabu.
"Belum ada produk yang mengisi segmen ini. Ada, tapi tidak persis di segmen ini," katanya mengenai notebook 2 in 1 10-inci BravoWin.
Ditunjang teknologi yang sesuai dengan kemampuan perangkat, Hengky yakin Venturer BravoWin dapat mengisi pasar tersebut.
"Pada saat itu prosesornya tidak seperti sekarang, sekarang sudah menggunakan quad-core. Windows-nya pada saat itu juga 'dipaksakan', tapi sekarang Microsoft sudah mengeluarkan sistem operasi yang sesuai untuk perangkat dengan desain yang mudah dibawa-bawa," kata dia.
Mini notebook yang layarnya dapat dilepas dan beralih fungsi sebagai tablet itu dilengkapi sistem operasi Windows 10 dan Processor CPU Intel Z3735F (1.33 GHz up to 1.83 GHz), mini notebook 2 in 1 ini memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya.
Untuk kecepatan dan kemudahan penyimpanan data, Venturer BravoWin dibekali RAM 2GB dan storage 32GB Flash yang dapat di-upgrade dengan external hard drive. Perangkat yang diklaim memiliki baterai yang mampu bertahan selama 8 jam tersebut hadir dalam dua pilihan warna, yaitu metalic black, metalic black with silver color.
Dibandrol dengan harga Rp2.699.000 dalam peluncuran eksklusifnya bersama Bukalapak.com, Venturer BravoWin mulai 8 April mendatang akan didistribusikan melalui toko-toko jaringan Megatronix.
"Normal price Rp2.990.000, street price diperkirakan Rp2.800.000," ujar Hengky.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016