"Kemarin malam saya sudah ketemu dengan Rektor Universitas Pattimura dan juga politekniknya, sudah saya sampaikan ada kebutuhan ini," kata Presiden Jokowi setelah meresmikan dan meninjau Pelabuhan Tobelo di Halmahera Utara, Rabu siang.
Presiden mengatakan pemerintah telah menghitung kebutuhan sumber daya manusia untuk mengelola Blok Masela yang diperkirakan akan menyerap 12.000 SDM.
Angka itu merupakan SDM yang terkait dengan keteknikan belum termasuk tenaga pendukung yang lain.
"Menristekdikti kemarin juga sudah kontak dengan Rektor Universitas Pattimura artinya persiapan seperti itu memang harus jauh-jauh sebelumnya, untuk Masela kan operasi kira-kira 8 tahun lagi tapi SDM harus disiapkan dari sekarang," katanya.
Ia menegaskan, penyiapan SDM harus dilakukan agar jangan sampai kebutuhan itu justru dipenuhi dari luar Maluku.
"Disiapkan jangan sampai nanti diambil oleh misalnya yang di Jawa atau yang asing, saya kira kita ingin agar wilayah menikmati dari sebuah proyek besar untuk pengembangan wilayah terutama di Indonesia Timur," katanya.
Pemerintah memperkirakan butuh SDM dalam jumlah besar khususnya lulusan teknik perminyakan, teknik geologi, dan teknik-teknik lain untuk mengelola kilang Masela yang diputuskan dibangun di darat.
Presiden ingin agar jangan sampai saat beroperasi kelak, investor beralasan soal ketiadaan SDM lokal sehingga menggunakan SDM asing.
Namun jika di daerah SDM telah siap namun investor masih saja menggunakan SDM asing, Presiden menegaskan bahwa izin pengelolaan investor tersebut bisa saja dicabut.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016