London (ANTARA News) - Tersangka teroris untuk dugaan terlibat dalam pemboman kereta Madrid pada Maret 2004 diserahkan kepada Spanyol, kata polisi Inggris, kemarin. Moutaz Almallah Dabas, kelahiran Suriah berusia 39 tahun, diserahkan kepada polisi Spanyol oleh perwira dari satuan penyerahan tawanan Scotland Yard dan kembali ke Spanyol dengan penerbangan pribadi, kata Scotland Yard. Dabas ditangkap di rumahnya di Slough, Berkshire, barat London, Maret 2005 sesudah pejabat Spanyol menduga bahwa ia memberi bantuan kepada sekelompok pegaris keras, yang mencakup beberapa pembom Madrid. Pada bulan lalu, mahkamah agung Inggris menolak alasan pengacara Dabas bahwa surat penangkapan Eropa, yang menjadi dasar penahanannya di Inggris, cacat. Hakim daerah Inggris sebelumnya memutuskan Dabas seharusnya diekstradisi atas dasar dugaan bertanggungjawab atas bantuan dukungan dan tampungan di Madrid bagi teroris itu. Serangan atas jaringan kereta pelaju Madrid pada 11 Maret 2004 itu menewaskan 191 orang dan melukai lebih dari 1.500 lagi. Duapuluh sembilan orang saat ini diadili di Madrid sehubungan dengan pemboman tersebut. Hakim Inggris Anthony Evans tahun 2005 menyatakan Dabbas diduga merupakan teman dekat Sarhene Ben Abdelmajid Fakhet, satu dari tujuh orang, yang meledakkan diri di Madrid sesudah dikepung polisi penyelidik pemboman itu. Pada tahun lalu, koran "El Pais" Spanyol mengutip laporan bocor polisi, yang menyebutkan Dabas dan saudara laki-lakinya, Mouhannad, berperan besar dalam pemboman itu dan mungkin mendalanginya. Tanpa mereka, kata laporan itu, "Serangan 11 Maret mungkin tidak akan terjadi." Empat kereta mengalami empat ledakan bom pada pagi hari di dalam dan luar wilayah Madrid, kata perusahaan kereta negara Spanyol, Renfe. Dua ledakan di antaranya terjadi pada sejumlah gerbong di stasiun Atocha, pusat penting angkutan di bagian selatan ibukota Spanyol itu, kata Renfe. Dua ledakan lain terjadi di stasiun El Pozo dan Santa Eugenia di pinggiran kota Madrid, kata perusahaan tersebut, demikian Reuters dan DPA melaporkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007