Jakarta (ANTARA News) - Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat akan menarik retribusi untuk para peselancar mancanegara yang beraktivitas di wilayah kepulauan tersebut mulai Juni 2016, seiring mulai berlaku peraturan daerah tentang retribusi.
Menurut Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet di sela acara peluncuran Festival Pesona Mentawai 2016, di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa, peraturan daerah itu sudah disetujui oleh Menteri Dalam Negeri dan berpotensi mendatangkan pemasukan miliaran rupiah.
"Melalui peraturan itu, kami ingin memberikan pelayanan maksimal kepada para peselancar serta kenyamanan yang merupakan komponen penting mengembangkan pariwisata Mentawai," ujar Yudas.
Adapun besaran retribusi tersebut adalah Rp1 juta per wisatawan asing, disediakan dalam bentuk tiket berlaku hingga 15 hari.
Kunjungan peselancar rata-rata 7.000 orang per tahun, lanjut Yudas, berarti daerahnya bisa mendapatkan retribusi sekitar Rp7 miliar.
Jumlah itu akan semakin banyak jika peselancar memperpanjang kunjungannya menjadi 30 hari. Pemasukan daerah juga bertambah dua kali lipat atau Rp14 miliar.
"Itu baru dari selancar saja, belum lagi didapatkan dari kegiatan wisata para turis asing di Mentawai," kata Yudas pula.
Kepulauan Mentawai memang terkenal sebagai salah satu lokasi favorit peselancar dunia. Terdapat sekitar 70 titik berselancar di kepulauan di pantai barat Sumatera itu, dan yang paling terkenal adalah ombak "Lances Right" di Sepora Selatan.
Lokasi itu menjadi tempat kompetisi selancar internasional yang diadakan untuk memeriahkan Festival Pesona Mentawai 2016.
Dilaksanakan Maksimal
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai benar-benar melaksanakan kebijakan pariwisata itu demi memberikan manfaat kepada masyarakat setempat.
Alasannya, dengan potensi wisata yang besar, angka kemiskinan masyarakat Mentawai masih mencapai 14,6 persen. Belum lagi ditambah kesulitan air bersih, kekurangan 4.000 unit rumah layak dan penularan penyakit malaria.
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu dari tiga kabupaten tertinggal di Sumbar.
"Selain itu, masih ditemukan kasus gizi buruk. Ini perlu diperhatikan karena jumlah penduduk kabupaten hanya sekitar 85.000 jiwa," kata Nasrul lagi.
Pemprov Sumbar meminta para bupati dan wali kota di daerahnya untuk menyiapkan rencana acuan ("master plan") pariwisata.
"Pemerintah provinsi akan membantu dalam pengelolaan wisata, ditambah dukungan dari pemerintah pusat," ujar Nasrul pula.
Berkaitan Festival Pesona Mentawai 2016, kegiatan yang dipusatkan di Pantai Mapadegat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Kepulauan Mentawai dan meningkatkan pariwisata.
Acara utama kegiatan yang dilaksanakan pada 19-24 April 2016 tersebut adalah kompetisi selancar tingkat internasional yang rencananya diikuti oleh 64 peselancar, seperti dari Australia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Jepang, Republik Kepulauan Fiji, dan Filipina.
Selanjutnya pertunjukan budaya masyarakat Mentawai, antara lain prosesi pengusiran roh jahat, ritual "Sabulungan", penampilan kesenian tradisional, pelestarian terumbu karang dan mangrove, serta pameran industri kreatif.
Pewarta: Michael TA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016