Banda Aceh (ANTARA News) - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tetap melaksanakan konsultasi nasional (Konnas) meskipun mendapat tantangan dari beberapa elemen masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Sejauh ini belum ada hambatan. Jadi kami tetap melaksanakan acara ini ," kata Sekretaris Umum PGI, Richard Daulay di Banda Aceh, Kamis. Acara yang berlangsung dua hari (8-9/3) tersebut ditolak generasi muda Aceh yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi NAD. Ketua KNPI, Syahrul Badruddin mengatakan Konnas gereja tersebut sangat kontra produktif dengan ikhtiar mewujudkan perdamaian di Aceh karena berpeluang memicu benih pertentangan suku, agama, ras dan antara golongan (SARA). "Kegiatan ini sangat berpotensi memunculkan benturan SARA di Aceh yang masyarakatnya terkenal taat beragama Islam," katanya. Menurut dia, tidak ada alasan yang logis dan historis bagi PGI untuk menjadikan Aceh sebagai tempat pelaksanaan koordinasi dan konsolidasi gereja Indonesia. Tindakan itu dinilai dapat melukai perasaan Umat Islam daerah ini. Sementara Richard mengatakan, Konnas tersebut dimaksudkan sebagai silahturahmi, diskusi, pemetaan masalah gereja serta pemberdayaan kembali gereja itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007