Akibat dari bencana ini di Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung satu rumah warga ambruk dan beberapa lainnya terancam longsor,"

Sukabumi (ANTARA News) - Bencana banjir bandang dan tanah longsor kembali menerjang wilayah selatan Sukabumi seperti di Kampung Legok, karena tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tersebut.

"Akibat dari bencana ini di Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung satu rumah warga ambruk dan beberapa lainnya terancam longsor," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, akibat bencana itu satu keluarga harus mengungsi ke mushola karena rumahnya rata dengan tanah. Hingga saat ini Aban dan keluarganya tetap bertahan di mushola itu karena belum ada perbaikan dari pihak pemerintah daerah setempat, untuk bantuan darurat sudah diberikan PMI Kabupaten Sukabumi seperti makanan siap saji, alat masak dan mandi.

PMI juga menurunkan tim asesment sukarelawan untuk meringankan penderitaan para korban bencana. Dalam sebulan terakhir ini bencana alam seperti longsor dan banjir kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, bahkan akibat bencana ini puluhan rumah rusak dan ratusan jiwa terpaksa harus mengungsi.

"Potensi bencana masih tinggi karena hujan deras turun setiap hari, maka dari itu kami menyebar sukarelawan untuk mendata dan membantu warga baik yang terkena maupun terancam bencana," tambah Atep.

Sementara itu, di Kecamatan Parakansalak tepatnya di Kampung Cikadu RT 02 RW 05, Desa Sukatani empat rumah terancam tertimbun longsor pascalongsor tebing dengan ketinggian 10 meter dan lebar 20 meter. Ke empat rumah tersebut milik Idih (57), Upay Suparta (53), Harun (34) dan Mak Diah (70).

"Kami khawatir longsor susulan terjadi, karena hujan deras turun setiap hari. Sehingga, warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman jika turun hujan deras," kata Harun.

Camat Parakansalak, Erry Erstanto menambahkan pihaknya sudah melakukan peninjaua, bahkan dibantu juga pihak Polsek dan BPBD beserta aparat desa Sukatani.

"Kami pun sudah meminta kepada pemda mengirim bronjong kawat untuk menahan tanah agar tidak longsor dan warga pun diimbau tidak melalui jalur rawan longsor," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016