Indeks BEI turun 1,32 poin atau 0,03 persen menjadi 4.847,02, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,32 poin (0,04 persen) menjadi 842,63.
"Kondisi dari pasar saham global yang kurang atraktif mendorong IHSG bergerak tertekan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta.
Menurut dia, tekanan dari penurunan harga minyak mentah dunia dan tingkat pesanan pabrik turun sebanyak 1,7 persen di bulan Februari berdampak negatif ke bursa saham AS dan menjalar ke kawasan Asia.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa (5/4) pagi ini berada di level 35,52 dolar AS per barel, menurun 0,50 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 37,57 dolar AS per barel, menguat 0,32 persen.
Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah Indonesia yang terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan dukungan beberapa regulasi dapat mendoroang investasi masuk ke Indonesia, satunya ke pasar modal.
"Dalam sepekan ke depan pemerintah akan mengeluarkan deregulasi untuk izin-izin di daerah. Deregulasi perizinan di daerah diutamakan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)," katanya.
Ia mengharapkan langkah pemerintah tersebut dapat dijadikan sebagai katalis positif bagi investor untuk menempatkan dananya di Indonesia yang akhirnya dapat menopang laju IHSG.
Pada pukul 09.45 WIB, IHSG BEI bergerak berbalik arah ke area positif atau menguat sebesar 12,58 poin (0,25 persen) 4.862,53 poin.
Sementara itu, bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 273,96 poin (1,34 persen) ke level 20.224,96, indeks Nikkei turun 346,68 poin (2,13 persen) ke level 15.780,59, dan Straits Times menguat 46,31 poin (1,63 persen) ke posisi 2.789,16.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016