Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengaku sedang mengumpulkan data menyangkut insiden tabrakan pesawat Batik Air dengan pesawat TransNusa di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma Senin malam tadi.

"Tim KNKT setelah 10 menit pasca kejadian langsung menuju ke lokasi. Saat ini kami dalam tahap pengumpulan data dan belum menganalisanya," katanya dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa dini hari.

Dia mengatakan, KNKT sudah mengambil kotak hitam kedua pesawat dan mengunduh datanya hari ini untuk mendapatkan data penerbangan.

Menurut dia, Tim KNKT akan kembali ke Bandara Halim untuk mengambil data di ATC dan menanyakan petugasnya untuk melengkapi investigasi.

"Kami masih mengumpulkan data dan terlalu dini menyebutkan penyebab kecelakaan," ujarnya.

Dia mengatakan KNKT sudah mendapatkan Flight Data Recorder (FDR) yang merekam komunikasi antara ATC dengan pesawat. Data rekaman akan dibuka dan diperdengarkan untuk mengetahui letak kesalahan di balik insiden itu.

"Kami akan lakukan pendalaman. Kami sudah bertemu petugas tower namun belum bisa ditanyai lebih lanjut, sehingga kemungkinan besok (Selasa) akan kami mintai keterangan," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo di tempat yang sama mengatakan insiden tabrakan pesawat itu menyebabkan ujung sayap kiri Batik Air patah, sedangkan ujung sayap kiri dan ekor horizontal pesawat Transnusa juga patah.

"Pesawat Batik Air terdapat 49 penumpang, semuanya selamat. Pesawat TransNusa dalam keadaan kosong yang sedang dipindahkan ke hanggar selatan yang diawaki dua teknisi dan dua teknisi di-towing (ditarik ke hanggar)," katanya.

Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 registrasi PK-LBS bertabrakan dengan pesawat TransNusa jenis ATR registrasi PK-TNJ di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma.

Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 7703 rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang itu akan lepas landas pada saat pesawat TransNusa di landasan pacu sedang ditarik ke belakang menuju hanggar.

Akibat tabrakan tersebut, pilot memutuskan untuk membatalkan tinggal landas.


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016