Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) mengkaji untuk meningkatkan nilai santunan di atas Rp600 juta kepada para ahli waris korban tewas kecelakaan pesawat GA-200 di Bandara Adi Sucipto (7/3) Yogyakarta, termasuk kemungkinan ada bantuan semacam uang kaget kepada seluruh penumpang.Sementara itu, kata Direktur Keuangan Garuda, Alex Maneklaran saat dihubungi di Jakarta, Kamis, manajemen juga telah memutuskan untuk segera mencairkan dana bantuan awal kepada 133 penumpang GA-200 sebesar Rp25 juta."Nilai bantuan ini sama baik untuk korban tewas maupun selamat dan dirawat di rumah sakit. Padahal, semua biaya perawatan hingga penguburan juga ditanggung oleh Garuda," kata Alex.Menurut Alex, keputusan penambahan nilai santunan yang bersumber dari asuransi penumpang dengan PT Jasindo tersebut akan dilakukan, jika manajemen berhasil melakukan negosiasi. "Rencananya negosiasi akan dilakukan sore ini (8/3)," kata Alex. Dengan demikian, apa yang disampaikan manajemen Garuda sebesar Rp600 juta itu, lanjut Alex, adalah nilai minimal. Selain itu, Garuda juga mempertimbangkan untuk memberikan semacam uang kaget kepada seluruh penumpang. Alex juga menegaskan, nilai santunan sebesar Rp600 juta tersebut, sudah termasuk asuransi dari PT Jasa Raharja sebesar Rp50 juta per penumpang. Namun, Alex enggan merinci ketika ditanya berapa total uang pertanggungan yang akan diperoleh oleh Garuda dari PT Jasindo terkait dengan kecelakaan tersebut. Terbakarnya pesawat GA-200 Jakarta-Yogyakarta, Rabu pagi (7/3) di Bandara Yogyakarta, kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Pujobroto sebelumnya, telah menyebabkan 22 korban tewas dan 112 lainnya selamat. Namun, Dirut Garuda Emirsyah Satar saat di Yogyakarta (7/3) menyebutkan 21 korban tewas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007