Semarang (ANTARA News) - Kepala Bagian Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional III Jawa Tengah-DIY Nursatyo menyatakan melakukan investasi adalah kebutuhan pokok setelah pangan, papan, dan sandang.
"Saat ini sebagian masyarakat yang memang mampu setelah memenuhi tiga kebutuhan pokok tersebut, mereka lari ke investasi," katanya di Semarang, Senin.
Menurut dia, salah satu investasi yang menjadi pilihan masyarakat adalah investasi di pasar modal. Diakuinya, hingga saat ini belum banyak masyarakat yang melakukan investasi di pasar modal.
"Dari data kami, sampai saat ini baru 300 ribu jumlah investor domestik yang melakukan transaksi di pasar modal," kata dia.
Untuk meningkatkan jumlah tersebut, secara terjadwal pihaknya melakukan roadshow ke sejumlah tempat untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang pasar modal tersebut.
"Kami sering melakukan roadshow ke sejumlah kota, terutama kota besar. Kami memilih kota besar karena ini berkaitan dengan daya beli masyarakat. Pada dasarnya kami memilih individu yang punya cukup ruang untuk melakukan investasi," katanya.
Selain melakukan roadshow, pihaknya juga mengenalkan investasi melalui galeri investasi di sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah.
"Salah satu sasaran kami adalah mahasiswa, meski nilai investasi dari mahasiswa masih kecil tetapi kami lebih kepada pendidikan untuk masa depan mahasiswa itu sendiri," katanya.
Pihaknya juga melakukan program "yuk nabung saham". Teknis dari program tersebut adalah nasabah diminta untuk menabung, dan setelah uang tabungan mencapai Rp1 juta dapat dibelikan saham.
"Sejauh ini sejumlah upaya yang kami lakukan cukup efektif, ke depan program-program seperti ini akan tetap dilakukan dan dikembangkan," katanya.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016