Dili (ANTARA News)- Polisi PBB, Kamis mengatakan mereka meningkatkan kehadiran mereka di ibukota Timor Leste, Dili yang rusuh setelah seorang mantan menteri kabinet yang memiliki banyak pendukung dihukum lebih dari tujuh tahun penjara. Para perwira "meningkatkan kehadiran mereka di jalan-jalan" Dili sementara keputusan diumumkan Rabu dan sejauh ini tidak ada kerusuhan berkaitan dengan hukuman itu, kata sebuah pernyataan ikhwal keamanan. Sebuah pengadilan di ibukota itu memutuskan mantan menteri dalam negeri Rogerio Lobato dihukum tujuh tahun dan enam bulan penjara atas tuduhan senjata ilegal. Pengadilan memutuskan ia terbukti bersalah menmbagi-bagikan senjata secara tidak sah kepada warga sipil dalam kerusuhan tahun lalu yang menewaskan 37 orang dan sekitar 150.000 orang mengungsi. PBB mengatakan ia harus diperiksa. Ia berada dalam tahanan rumah sambil menunggu keputusan bandingnya. Mantan menteri itu adalah pendiri satu kelompok tentara gerilya yang berperang melawan Indonesia. Bulan lalu ratusan orang melakukan unjukrasa mendukung dia. Satu usaha yang gagal oleh pasukan Australia pekan lalu untuk menangkap pemimpin pemberontak Mayor Alfredo Reinado, yang masih berkeliaran, memicu kerusuhan di Dili dan tempat-tempat lainnya. Timor Leste adalah salah satu dari negara-negara terbaru dan termiskin di dunia. Negara itu akan menyelenggarakan pemilu 9 April dan ada kekuatiran keamanan bisa memburuk, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007