Banjarmasin (ANTARA News) - Organisasi pecinta lingkungan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Sabtu (2/4) pukul 12.45 WITA bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, kembali melepasliarkan kera bekantan jantan ke pusat penyelamatan bekantan Pulau Bakut, Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan.
"Sebelumnya bekantan (Nasalis larvatus) tersebut diserahterimakan dari Ahmad Sadikin anggota Polisi Hutan (Polhut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Barito Kuala kepada kami SBI," kata Ketua SBI Amalia Rezeki, di Banjarmasin, Senin.
Ia menjelaskan, bekantan jantan dewasa yang diperkirakan berusia tujuh tahun ini, menurut warga ditemukan sedang hanyut di Sungai Barito setelah terbawa oleh tongkang batu bara. Kemudian diselamatkan oleh juru mudi kelotok penyeberangan sungai dan diletakan di dermaga Marabahan kota, kata Amalia menirukan penuturan Ahmad Sadikin.
Bekantan yang kelelahan setelah berenang di sungai dan mendapat kontak langsung dengan manusia, diperkirakan mengalami trauma berat pasca upaya penyelamatan oleh warga tersebut. Untuk itu BKSDA Kalsel mempercayakan SBI untuk mencek kesehatannya serta melakukan perawatan sebelum dilepasliarkan kembali.
"Kami sangat mengapresiasi atas upaya warga Marabahan yang berusaha menyelamatkan bekantan dan menyerahkannya ke SBI," kata Amalia lagi.
Setelah melalui pemeriksaan medis serta pemberian obat anti biotik terhadap luka kecil yang dideritanya serta multi vitamin untuk pemulihan stamina bekantan itu, BKSDA Kalsel meminta SBI untuk segera melepasliarkannya kembali di Pulau Bakut, dengan harapan lebih mudah memulihkan stresnya di alam, apalagi bekantan tersebut tidak memiliki riwayat penyakit bawaan yang bisa menularkan penyakit di alam nantinya, jelas Amalia.
Menurut Amalia Rezeki yang juga dikenal sebagai dosen di Universitas Lambung Mangkurat serta penerima She Can Award 2015 sebagai Wanita Inspiratif Indonesia - Katagori Lingkungan Penyelamat Bekantan, bekantan yang diselamatkan oleh warga itu bisa saja akan melakukan migrasi karena habitatnya yang mulai rusak akibat kebakaran hutan dan alih fungsi lahan, sehingga ketersediaan pakannya mulai berkurang.
Sepanjang tahun 2015 dan sampai sekarang, sudah sekitar 19 kali Tim Rescue dari SBI melakukan evakuasi bekantan dan yang telah dilepas liarkan berjumlah 11 ekor, yang sedang dirawat lima ekor serta tiga ekor tidak dapat tertolong dikarenakan luka bakar yang cukup serius.
Pewarta: Hasan Zainuddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016