Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau menerbangkan satu unit helikopter pengebom air jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dan hutan ke Cagar Biosfer Giam-Siak Kecil.
"Kita dapat informasi dari BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Riau bahwasanya di sana ada kebakaran yang sulit dijangkau lewat jalur darat," kata Kepala BPBD Riua Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Untuk itu, BPBD yang merupakan bagian Satuan Tugas (Satgas) Karlahut Riau mengerahkan helikopter yang dipiloti oleh warga Rusia untuk mengebom air di wilayah tersebut.
Menurutnya, helikopter yang mulai beroperasi sejak akhir Maret 2016 itu melakukan 50 kali pengeboman air. "Kebetulan di sekitar lokasi kebakaran ada sungai sehingga memudahkan petugas memadamkan kebakaran di sana," urainya.
Edwar mengatakan upaya penanggulangan Karlahut dengan pengeboman air di lokasi tersebut berhasil mengatasi kebakaran yang terjadi. Data yang diperoleh dari BMKG Pekanbaru menyatakan hanya tersisa satu titik panas yang tersisa pada Minggu petang dibanding 17 panas pada Minggu pagi.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Riau, Supartono kepada Antara mengatakan pihaknya meminta bantuan BPBD Riau untuk melakukan pengeboman air di wilayah itu karena dikhawatirkan berpotensi meluas.
"Ada tiga titik api yang terpantau di sana, namun berhasil dipadamkan," katanya.
Terkait kebakaran yang terjadi di salah satu dari tujuh cagar biosfer di Indonesia itu, ia mengaku tidak mengetahui secara persis penyebabnya. "Namun memang di sana tidak ada hujan dalam sepekan terakhir dan cucaca cukup panas," jelasnya.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu Riau (CG-GSK-BB) merupakan salah satu dari tujuh Cagar Biosfer yang ada di Indonesia. Cagar yang terkenal dengan hutan rawa gambut itu terletak di 2 wilayah pemerintahan yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak di Provinsi Riau.
Pewarta: Fazar/Anggi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016